• DailySocial TV
  • Selasa Startup
  • Privacy & Policy
  • Term of Services

Logo Biznet

Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara

Artificial Intelligence

Funding News

Founders Tips

New Economy

Tips & Trick

ENTERTAINMENT

  • Terms of Services
  • Digitalisasi Warung
  • Quick Commerce
  • Startup M&A
  • FINTECH LENDING REPORT

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.

Tiffany Revita - 24 February 2023

Copy link Link copied!

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. brainstorming.

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.

Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving

RECOMMENDED COVERAGE

Cara dan Contoh Memperkenalkan diri saat Interview Kerja

Assessment: Pengertian, Jenis, Fungsi, Format, dan Manfaatnya dalam Era Modern

Cara Membuat Mind Map yang Efektif dan Mudah

Sign up for our newsletter

Review Order

Payment Details

Subscribe Monthly

Total Payment

By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id

 alt=

Check the box to Create your Account

Login to your account

Forgot Password?

To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.

Reset Password

Reset link sent!

Thanks! You’ve been emailed a password reset link.

Create your account

Create Account

Check your email to verify!

If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.

We've emailed you a temporary password.

Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.

No, thank you.

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

Maret 20, 2024

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Little professor solving math problem on blackboard

Problem Solving Adalah

Manfaat problem solving, proses problem solving dan contohnya, tips meningkatkan kemampuan problem solving.

Secara bahasa, problem solving adalah penyelesaian masalah. Kenali lebih dalam apa maksud dari problem solving, apa saja manfaatnya dan bagaimana prosesnya. Kita akan ulas pula tips meningkatkan kemampuan problem solving beserta contohnya.

Problem solving adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan yang tepat. Berdasarkan buku Konsep Adversity & Problem Solving Skill yang disusun Risma Anita Puriani dan Ratna Sari Dewi, problem solving merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki seseorang.

Untuk mampu memecahkan masalah, orang harus bisa berpikir positif, logis dan sistematis. Kemampuan ini juga berkaitan dengan soft skill lainnya, seperti kemampuan analisis, inovasi, kerja sama tim, komunikasi dan pengambilan keputusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari jurnal penelitian di Universitas Kristen Satya Wacana, problem solving adalah keterampilan intelektual yang diperoleh dari hasil belajar. Pentingnya kemampuan ini antara lain bisa dilihat dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap problem solving skill.

Kegiatan keilmuan atau pendidikan tentang pemecahan masalah sebenarnya sudah lama berkembang di berbagai negara, yakni mulai tahun 1927. Selama ini pun sudah berkembang berbagai teori, model, desain, strategi, teknik, dan evaluasi pembelajaran tentang problem solving.

Kemampuan problem solving ini memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat yang dilansir dari realprojects.org dan penelitian UIN Sunan Gunung Djati.

1. Memperbaiki yang Rusak

Dalam hidup, kita pasti selalu menemui masalah, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Masalah bisa saja membuat sesuatu menjadi rusak bahkan hancur. Misalnya masalah di perusahaan yang mungkin bisa membuat bangkrut, atau masalah dengan teman yang membuat hubungan rusak. Seseorang dengan kemampuan problem solving dapat memperbaiki sesuatu yang rusak menjadi baik.

2. Kemampuan Manajemen Risiko

Menyelesaikan masalah biasanya diikuti dengan pertimbangan manajemen risiko. Sering kali masalah memiliki banyak risiko yang harus dihitung agar dampak positif bisa lebih besar daripada dampak negatifnya.

3. Stabilitas Emosi

Semakin sering orang menghadapi masalah dan berhasil menyelesaikannya, maka akan mendapatkan kecerdasan emosional yang tinggi sehingga memperoleh stabilitas emosi.

4. Semakin Kreatif dan Kritis

Semakin beragam masalah yang kita tuntaskan, kita akan semakin kreatif. Sebab dalam proses pemecahan masalah, kita dituntut mencari jalan dengan pemikiran kritis. Di situlah proses kreatif akan tercipta.

5. Terampil Mengambil Keputusan

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Mungkin kita tak selalu mengambil keputusan secara tepat. Seiring banyaknya masalah yang dihadapi, kita akan semakin terampil mengambil keputusan.

6. Memperluas Pengetahuan

Masalah akan menuntun kita pada pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin belum pernah kita temui. Jika kita mau belajar dari masalah, tentu pengetahuan kita akan semakin luas. Pengetahuan akan suatu masalah yang sudah kita kuasai pun dapat kita bagi kepada orang lain sehingga menjadi lebih bermanfaat.

Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa tahap atau proses. Berikut ini sejumlah proses problem solving dan contohnya, seperti dirangkum dari buku Ruslia Isnawati berjudul Pentingnya Problem Solving Bagi Seorang Remaja dan Universitas Sampoerna.

1. Definisi Masalah

Tahap paling pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan yang menurun, Anda harus tahu apa penyebabnya. Untuk menelusuri ini mungkin tidak mudah, tetapi harus dilakukan mendalam.

2. Identifikasi Masalah

Setelah mengetahui akar masalahnya, maka identifikasi dan petakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah itu, seperti dampak langsung dan tidak langsung, siapa saja yang terlibat. Misal pada masalah di atas, ternyata diketahui penyebabnya ada beberapa hal, yaitu komunikasi yang kurang efektif dan adanya konflik beberapa orang. Pada tahap ini, mungkin Anda harus memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

3. Cari Alternatif Solusi

Dari hasil identifikasi, kita akan menemukan beberapa alternatif solusi. Beberapa solusi pada kasus di atas misalnya melakukan rotasi pegawai, mengeluarkan pegawai yang menjadi sumber masalah, melakukan kegiatan santai bersama, atau mungkin membuat peraturan baru.

4. Pilih Solusi Terbaik

Dari alternatif solusi yang muncul, Anda bisa memilih solusi terbaik. Pada tahap ini, Anda dituntut bisa melakukan manajemen risiko dan mengambil keputusan yang tepat. Dalam kasus tadi, jika masalahnya masih ringan mungkin bisa ditangani dengan melakukan kegiatan santai agar pikiran seluruh pegawai kembali segar, baru kemudian diberi pemahaman agar konflik mereda dan kembali bekerja seperti seharusnya.

5. Terapkan dan Evaluasi

Setelah memilih solusi yang dianggap terbaik, terapkan sesuai rencana. Setelah berjalan, lakukan evaluasi apakah sudah efektif. Lakukan perbaikan-perbaikan lagi jika diperlukan.

Kemampuan problem solving sebetulnya akan meningkat dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman menghadapi masalah. Berikut ini ada beberapa tips meningkatkan kemampuan problem solving yang dirangkum dari buku Berdamai dengan Quarter Life Crisis yang disusun Jewellius Kistom M dan situs hayz.net.nz.

1. Tambah Pengetahuan

Untuk bisa memecahkan masalah dalam pekerjaan misalnya, diperlukan pengetahuan yang banyak karena hal itu merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving. Memperbanyak pengetahuan teknis dalam bidang pekerjaan yang digeluti tentu membuat lebih mudah mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

2. Ikut Terlibat dalam Pemecahan Masalah

Jika terjadi masalah di lingkaran Anda, cobalah ikut terlibat dalam memecahkan masalah. Anda mungkin bisa ikut mengidentifikasi masalah dan memberikan saran solusi kepada pengambil keputusan.

3. Sering Berdiskusi

Sering-seringlah berdiskusi dengan siapa pun. Diskusi tidak selalu formal, tetapi bisa juga mengobrol dengan teman untuk membahas suatu masalah. Dengan berdiskusi, Anda akan mendapatkan pandangan baru yang mungkin tidak Anda pikirkan. Hal ini mungkin bermanfaat suatu hari nanti.

4. Lakukan Aktivitas Kreatif

Banyak aktivitas kreatif yang bisa kita lakukan, misalnya menulis cerita, membuat lagu, membaca buku, mendaur ulang barang, bermain musik, olahraga, dan bermain game dengan level bertingkat.

Mungkin aktivitas ini tidak berkaitan langsung dengan pemecahan masalah di dunia nyata, namun otak kita akan mampu berpikir kreatif sehingga dapat menemukan solusi-solusi yang tak terpikirkan.

Nah itulah tadi penjelasan lengkap mengenai problem solving yang merupakan kemampuan penting bagi setiap orang, beserta manfaat, proses, contoh dan tips meningkatkannya. Semoga bermanfaat.

10+ Contoh Surat Resmi Berbagai Kegiatan, dari Sekolah hingga Perusahaan

Tata cara melakukan taubat nasuha lengkap dengan bacaan sholatnya, steam fps fest digelar, game tembak-tembakan diskon hingga 90%, 4 teks khutbah jumat syawal terbaru yang singkat dan menyentuh hati, 15 game multiplayer online dengan jumlah pemain tertinggi, foto: 5 destinasi liburannya lisa blackpink, bisa jadi referensi nih.

Kisah Horor Wanita Pinjam Uang ke Bank, Bawa Pamannya yang Sudah Tak Bernyawa

Dicoding Indonesia

  • Belajar Sekarang

Apa itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

' src=

Mempunyai skill problem solving sangat penting, terutama jika kamu ingin menjadi seorang technopreneur . Hal ini karena seorang technopreneur setiap harinya akan menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keputusan dengan cepat dan tepat. 

Namun, bukan hanya seorang technopreneur saja yang harus memiliki skill problem solving , melainkan setiap orang pun harus memilikinya. Terutama untuk kamu yang akan memasuki dunia kerja karena itu merupakan skill fundamental ketika menghadapi kesulitan saat bekerja. 

Sebagai contohnya, ketika kamu kewalahan menyelesaikan pekerjaanmu sehingga sulit membagi waktu dan membuatmu stres . Nah, jika hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu membicarakanya dengan manajermu mengenai beban pekerjaan yang terlalu berat dan jelaskan alasan hal tersebut bisa terjadi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Apa sih sebenarnya arti dari problem solving itu sendiri? Lalu, bagaimana cara meningkatkan skill problem solving ? Yuk, mari kita simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun, sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah berikut jika menghadapi masalah:

  • memahami situasi;
  • mengidentifikasi akar masalah;
  • mengembangkan rencana yang efektif; dan
  • terakhir, melakukan eksekusi.

Nah, jika sudah belajar cara memecahkan masalah menjadi lebih kecil dan dapat dikelola, nantinya ketika menghadapi masalah yang rumit, kamu akan dapat memecahkan masalah tersebut dengan lebih mudah dan efektif.

Apabila kamu sudah mempelajari pendekatan dasar problem solving di atas dan menjadi seorang problem solver , rasa panik akan berkurang dan kepercayaan diri pun meningkat ketika menghadapi berbagai masalah dalam hidup, baik itu pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Maka dari itu, sangat penting untuk kita meningkatkan skill problem solving. Namun, sebelum itu kita akan bahas dulu beberapa tipe orang ketika menghadapi masalah menurut Ken Watanabe dalam bukunya, Problem Solving 101 .

Tipe-tipe Orang Menghadapi Masalah 

1. nona pengeluh ( miss sigh).

Tipe orang yang suka mengeluh ketika menghadapi masalah

Miss Sigh ini mempunyai sifat langsung menyerah ketika menghadapi masalah. Karakter ini biasanya kurang mampu mengendalikan hidupnya dan sering menyalahkan orang lain atas hal-hal buruk yang terjadi kepadanya.

Miss Sigh sebenarnya mempunyai banyak ide yang bagus, tetapi takut bila gagal nanti orang-orang akan menertawakannya. Jadi, alih-alih berbicara atau mengambil tindakan, dia hanya duduk mengasihani dirinya dan menghela nafas dengan berkata, “ Aku kayaknya ga akan pernah bisa melakukannya. ”

2. Tuan Kritik ( Mr. Critic )

tipe problem solving mr critic

Mr. Critic berbeda dengan Miss Sigh, dia tidak pernah takut untuk berbicara. Mr. Critic adalah seorang kritikus profesional yang siap menunjukkan kesalahan dan menjatuhkan ide orang lain jika dia menemukan kekurangan dan akan berkata, “ Kan, sudah saya bilang coding -an kaya gitu gak akan jalan. ”

Tipe ini biasanya selalu menunjukkan kesalahan orang lain, sedangkan dirinya tidak melakukan pekerjaan apa pun. Bisa saja karena menyelesaikan pekerjaan tidak semudah mengatakannya atau dia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa dia sendiri sering melakukan kesalahan.

3. Nona Pemimpi ( Miss Dreamer )

tipe problem solving miss dreamer

Miss Dreamer adalah seseorang yang hidup di dunia mimpi. Dia memiliki banyak ide cemerlang dalam otaknya, tetapi tidak ada satu pun dari ide tersebut yang dijalankan. 

Miss Dreamer tidak pernah berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mengubah mimpinya menjadi tindakan yang nyata. Kata-kata yang biasa diucapkannya, seperti “ Saya ingin menjadi seorang programmer yang andal. ”, tetapi tidak pernah memulai belajar pemrograman .

4. Tuan Maju Terus ( Mr. Go Getter)

tipe problem solving mr go getter

Mr. Go Getter merupakan seseorang yang tidak khawatir tentang masalah dan juga pikiran-pikiran negatif. Tipe ini selalu mengambil tindakan jika terjadi masalah. Tindakan proaktif Mr. Go Getter sangat baik, tetapi dia tidak berpikir dulu sebelum bertindak.

Karena dia berprinsip bahwa berpikir hanya membuang-buang waktu saja, jadi lebih baik menurutnya untuk langsung melakukan tindakan. Namun, jika dia memberikan sedikit waktu untuk berpikir, mungkin dia akan mendapatkan solusi yang lebih efektif.

5. Anak-anak Pemecah Masalah ( Problem Solving Kids )

cara yang benar dalam menghadapi masalah

Tipe terakhir ini fokus dengan solusi ketika menghadapi masalah untuk mencapai tujuannya. Mereka mengatasi masalahnya dengan tenang dan akan mencari dulu letak akar masalahnya. Setelah itu, mereka akan membuat rencana yang efektif sebelum mengambil tindakan, dan kemudian mengeksekusinya segera.

Problem solving kids selalu fokus pada hal yang bisa diubah di masa depan daripada hal yang sudah terjadi di masa lalu. Setelah mengambil tindakan, mereka akan terus mengevaluasinya agar bisa mendapatkan solusi yang efektif ketika menghadapi masalah berikutnya. 

Nah, kira-kira kamu termasuk tipe yang mana nih ketika menghadapi masalah? Jika sudah tahu tipemu, kami akan kasih tips untuk meningkatkan kemampuan problem solving ini.

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Problem solving merupakan sebuah soft skill yang dapat dikembangkan melalui sebuah proses yang sederhana. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan skill problem solving kamu.

1. Cobalah untuk mengubah mindset kamu

Saat melihat suatu masalah sebagai beban yang membuat kamu frustrasi, secara tidak sadar kamu akan menghindarinya. Namun, jika kamu mengubah mindset untuk melihat sebuah masalah sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, beban itu bisa berkurang. 

Tentunya setelah mengubah mindset , kamu dapat memecah dan menganalisis masalah dengan lebih mudah sehingga membuat kamu merasa tidak terbebani.

2. Analisis masalah dengan langkah demi langkah

Jangan melihat masalah sebagai suatu kesatuan besar yang perlu diperbaiki. Hal itu, dapat menghalangi kamu ketika ingin untuk mencoba menyelesaikannya. 

Sebaliknya, jika kamu memecahkan masalah dengan langkah demi langkah, seperti mengidentifikasi masalah, mencari akar penyebabnya, dan menemukan solusi yang tepat, potongan-potongan langkah kecil yang kamu lakukan itu berkembang menjadi solusi akhir secara keseluruhan.

3. Jangan malu menerima feedback

Kesampingkan dulu ego kamu dan mintalah bantuan orang lain ketika kesulitan. Cobalah bertanya kepada teman, keluarga, ataupun rekan kerja ketika kamu tidak dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi. 

Kadang, berdiskusi dengan orang lain dapat membawa ide-ide segar dan sudut pandang baru yang tidak akan pernah kamu temui.

4. Amati cara orang lain menghadapi masalah 

Kamu mungkin memiliki rekan kerja yang ahli dalam memecahkan masalah. Mengamati cara orang tersebut menyelesaikan masalah dan mempelajarinya dapat membantumu untuk meningkatkan keterampilan problem solving. Siapa tahu, kamu pun bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka. 

Nah, jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu problem solving. Kemampuan ini sangat berguna untuk kamu. Tidak hanya bermanfaat di dunia kerja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Jadi, ayo teruslah asah kemampuan problem solving -mu agar kariermu semakin berkembang!

Mengenal Apa itu Problem Solving, Manfaat dan Contohnya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai masalah yang perlu diselesaikan. Dalam hal ini, kemampuan untuk memecahkan masalah atau problem solving adalah suatu keterampilan yang sangat penting. 

Saat ini masih banyak orang yang meremehkan tentang bagaimana cara problem solving yang baik dan benar. Padahal faktanya, problem solving yang buruk bisa berdampak buruk pula. Seperti salah dalam mengambil keputusan besar, hingga perkelahian karena perbedaan pendapat.

Nah, karenanya penting untuk memahami tentang apa itu problem solving, manfaat, hingga cara menerapkannya. 

  • 1 Apa Itu Problem Solving?
  • 2.1 1. Identifikasi Masalah
  • 2.2 2. Pengumpulan Informasi
  • 2.3 3. Analisis
  • 2.4 4. Pengembangan Solusi
  • 2.5 5. Pemilihan Solusi
  • 2.6 6. Implementasi
  • 2.7 7. Evaluasi
  • 3.1 1. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
  • 3.2 2. Peningkatan Kreativitas
  • 3.3 3. Meningkatkan Efisiensi
  • 3.4 4. Peningkatan Keterampilan Komunikasi
  • 3.5 5. Kepercayaan Diri
  • 3.6 6. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
  • 4.1 1. Saat Menumpahkan Air
  • 4.2 2. Perencanaan Perjalanan
  • 4.3 3. Konflik dengan Rekan Kerja
  • 4.4 4. Memecahkan Masalah Matematika
  • 5 Mau Mengasah Kemampuan Problem Solving?

Apa Itu Problem Solving?

Problem solving adalah proses kognitif yang melibatkan pemecahan masalah atau menemukan solusi untuk situasi atau permasalahan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, kita dapat menyebutnya sebagai “pemecahan masalah.” 

Ini melibatkan pemikiran kreatif, analitis, dan kemampuan untuk mengatasi hambatan. Proses ini umumnya dilakukan untuk mengatasi situasi yang memerlukan solusi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai konteks, seperti pekerjaan atau pendidikan.

Tahapan Problem Solving

Proses problem solving terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang sifat masalah, penyebabnya, dan dampaknya. Identifikasi masalah yang tepat adalah kunci untuk memulai proses pemecahan masalah.

2. Pengumpulan Informasi

Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan. Informasi ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk observasi, penelitian, atau wawancara. Pengumpulan informasi membantu dalam memahami akar masalah dan faktor-faktor yang berkontribusi.

3. Analisis

Tahap analisis melibatkan pemikiran kritis dan kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta yang ada. Pada tahap ini, informasi yang telah dikumpulkan dievaluasi dengan cermat untuk memahami sifat masalah secara lebih mendalam.

4. Pengembangan Solusi

Setelah analisis, langkah berikutnya adalah mengembangkan berbagai solusi yang mungkin. Pada tahap ini, kreativitas sangat diperlukan. Solusi yang dihasilkan mungkin bersifat konvensional atau inovatif.

5. Pemilihan Solusi

Dari berbagai solusi yang ada, tahap ini melibatkan pemilihan solusi terbaik yang paling memungkinkan untuk menyelesaikan masalah. Keputusan ini harus didasarkan pada analisis yang baik.

6. Implementasi

Solusi yang dipilih kemudian diimplementasikan. Ini melibatkan tindakan nyata untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang efektif penting.

7. Evaluasi

Setelah implementasi, hasilnya dievaluasi. Dalam tahap ini, perlu diperiksa apakah masalah telah terselesaikan atau perlu perubahan lebih lanjut. Evaluasi juga membantu dalam menilai keberhasilan proses pemecahan masalah.

Baca Juga: 5 Metode Problem Solving dan Tips Menghadapi Tantangannya!

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Manfaat Problem Solving

Pemecahan masalah memiliki banyak manfaat, terutama dalam konteks kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari kemampuan pemecahan masalah:

1. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis

Pemecahan masalah melibatkan analisis mendalam, evaluasi, dan pemikiran kritis. Ini membantu seseorang untuk menjadi pemikir yang lebih baik dan mampu mengambil keputusan yang lebih baik.

2. Peningkatan Kreativitas

Dalam upaya mencari solusi, pemecahan masalah mendorong seseorang untuk berpikir secara kreatif. Ini dapat menghasilkan solusi yang inovatif dan tidak konvensional.

3. Meningkatkan Efisiensi

Dengan kemampuan pemecahan masalah yang baik, tugas-tugas sehari-hari dapat diselesaikan dengan lebih efisien. Ini menghemat waktu dan sumber daya.

4. Peningkatan Keterampilan Komunikasi

Proses problem solving sering melibatkan berdiskusi dan kolaborasi dengan orang lain, yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi. Ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal.

5. Kepercayaan Diri

Menyelesaikan masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Mampu mengatasi masalah memberikan rasa pencapaian dan kepuasan pribadi.

6. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Kemampuan pemecahan masalah membantu seseorang dalam membuat keputusan yang lebih baik. Dengan analisis yang baik, keputusan yang diambil lebih mungkin membuahkan hasil yang positif.

Dalam rangkaian kehidupan sehari-hari, manfaat pemecahan masalah ini menjadikan keterampilan ini sangat penting. Mulai dari mengatasi masalah sederhana seperti memperbaiki keran yang bocor, hingga menyelesaikan masalah kompleks dalam dunia bisnis, problem solving adalah keterampilan yang bermanfaat.

Baca Juga: Analytical Thinking: Skill yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja!

Contoh Problem Solving di Kehidupan Sehari-hari

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, berikut beberapa contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari:

1. Saat Menumpahkan Air

Saat kamu menghadapi tumpahan air di lantai dapur. Kamu akan mengidentifikasi masalahnya, mengambil kain untuk membersihkannya (solusi), dan masalah terselesaikan.

2. Perencanaan Perjalanan

Saat kamu ingin merencanakan liburan keluarga. Dengan mengumpulkan informasi tentang destinasi, transportasi, dan akomodasi, kamu dapat mengembangkan rencana perjalanan yang optimal.

3. Konflik dengan Rekan Kerja

Saat kamu memiliki konflik dengan rekan kerja. Dengan berbicara dengannya dan mencari solusi bersama, kamu dapat mengatasi konflik tersebut.

4. Memecahkan Masalah Matematika

Seorang siswa dihadapkan pada soal matematika yang sulit. Dengan menganalisis soal dan mencari rumus yang sesuai, siswa dapat menyelesaikan soal tersebut.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Leadership dan Sikap yang Harus Dimilikinya

Mau Mengasah Kemampuan Problem Solving?

Nah, sekarang Arkawan sudah pahan kan, tentang apa itu problem solving? Jika Arkawan masih bingung atau bahkan ingin mendalami keterampilan tentang problem solving ini, mungkin pelatihan problem solving dari Arkademi ini bisa membantumu!

Pada dasarnya, dalam dunia kerja kita tidak hanya perlu mengasah skill teknikal saja. Softskill seperti problem solving yang satu ini juga sangat dibutuhkan dalam pekerjaan bidang apapun.

Dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis, mengembangkan solusi, dan mengimplementasikannya, kita dapat mengatasi berbagai permasalahan dengan efektif di dunia kerja.

  • Simak Perbedaan Finance dan Accounting Staff, Jangan Salah Pilih!
  • Staff Accounting: Pengertian, Skill, Tugas dan Tanggung Jawabnya
  • Apa itu Accounting? Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenisnya

' src=

7 Teknik Analisis Data Kuantitatif dan Langkah-Langkahnya

Teknik analisis data: pengertian, jenis, dan tahapannya, ketahui berapa gaji data analyst dan jenjang kariernya.

Universitas Psikologi

Universitas Psikologi

Pengertian pemecahan masalah (problem solving) dan langkah-langkah implementasinya.

Baca juga: Komunikasi Efektif dan Faktor-faktornya

Langkah-langkah Pemecahan Masalah

A. identifikasi masalah, b. mendefinisikan masalah, c. perumusan strategi, d. ekplorasi berbagai kemungkinan alternatif, e. aksi atau tindakan, f. lihat efek-efeknya.

Universitas Psikologi

Posting Komentar untuk "Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) dan Langkah-langkah Implementasinya"

Gajihub Blog

Gajihub Blog

Informasi terlengkap mengenai pengelolaan SDM, HR, Payroll, dan karir

Problem Solving Skill: Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

' src=

Problem solving  merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki para karyawan di suatu perusahaan. Dengan  skill  ini, karyawan akan lebih mudah untuk memecahkan masalah-masalah terkait pekerjaan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan mengupas tuntas apa yang dimaksud dengan  problem solving,  pentingnya  skill  tersebut dalam dunia kerja, hingga bagaimana cara meningkatkannya.

Apa Itu Problem Solving ?

Secara umum, problem solving  adalah proses untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai solusi tersebut.

Sementara pada dunia kerja,  problem solving  diartikan sebagai keampuan seseorang dalam menangani situasi sulit atau tak terduga, serta menemukan solusi tertentu untuk perusahaan.

Melalui kemampuan tersebut, karyawan dapat menganalisis masalah dan mengidentifikasi berbagai solusi yang memungkinkan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu,  skill problem solving  merupakan salah satu  skill  yang wajib dimiliki karyawan.

Pemecahan masalah sendiri mengacu pada kemampuan untuk mengindetifikasi dan menyelesaikan masalah dengan efektif dan efisien. Contoh tindakan  problem solving  dapat Anda lihat pada posisi  customer service  yang bertugas menangani keluhan dan masalah pelanggan, serta menemukan solusi terbaik.

Baca Juga: Pengembangan Soft Skill di Tempat Kerja: Cara dan Manfaatnya

problem solving 3

Pentingnya  Problem Solving  dalam Dunia Kerja

Seperti yang telah disebutkan di atas, dengan  skill problem solving  karyawan pun dapat menganalisis permasalahan serta mampu memikirkan solusi terbaik. Selain itu, masih banyak hal lain yang membuat  skill  ini berperan penting dalam dunia kerja. Berikut penjelasannya:

1. Skill Problem solving menciptakan manajemen yang lebih baik

Sebagai karyawan, dengan kemampuan  problem solving  yang dimiliki Anda tak hanya bisa memecahkan masalah tertentu, namun juga mengembangkan ide-ide inovatif. Dalam hal ini, Anda dapat merancang strategi yang efektif untuk membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien.

2. Membantu menyusun strategis dan prioritas pekerjaan

Kemampuan pemecahan masalah yang baik dapat membantu Anda untuk menentukan prioritas pekerjaan dengan efektif. Selain itu,  skill  ini juga membantu orang lain untuk mengenali dan menggunakan potensi mereka untuk berkontribusi terhadap suatu pekerjaan atau proyek. Jika load pekerjaan sedang tinggi, Anda pun dapat menentukan strategi apa yang harus dilakukan.

3. Mendorong untuk berpikir secara inovatif

Skill problem solving  juga dapat mendorong Anda untuk berpikir dengan fungsional dan inovatif, serta tidak konvensional. Dengan begitu, Anda pun menjadi lebih kreatif dalam menghadapi seuatu permasalahan dan dapat memberikan solusi praktis yang dapat memberikan dampak positif.

4. Memotivasi untuk bekerja lebih baik 

Dalam dunia kerja, problem solving  juga dapat memotivasi untuk bekerja dengan lebih baik, bahkan ketika harus bekerja di bawah tekanan. Misalnya, saat Anda harus mengerjakan tugas dengan waktu yang sangat sedikit, skill  ini akan membantu Anda untuk tetap berpikir jernih meskipun pada situasi mendesak.

5. Membantu mengambil resiko dengan lebih cerdas

Dengan kemampuan pemecahan masalah, Anda akan lebih bernai dalam mengambil risiko. Hal ini disebabkan karena apapun konsekuensinya, pasti tetap ada solusi lain yang bisa membantu untuk mencapai tujuan.

Hal ini tentunya akan membuat Anda lebih percaya diri dalam menjalankan tugas. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan  skill  ini untuk memprediksi masalah dan memikirkan berbagai solusi.

Baca Juga: Softskill dan Hardskill, Mana yang Lebih Baik?

problem solving

Contoh  Skill  yang Termasuk Kemampuan Problem Solving

Problem solving  merupakan  skill  yang dapat diterapkan pada hampir semua peran atau profesi. Hal ini disebabkan karena  skill  ini mencakup berbagai keterampilan khusus yang membuat Anda dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih efektif. Berikut adalah contoh keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan  problem solving: 

1. Mendengarkan aktif

Mendengarkan aktif atau  active listening  adalah kemampuan mendengarkan kata-kata orang lain dengan memahami makna serta maksud di balik kata-kata tersebut. Kemampuan ini juga mencakup bagaimana seseorang dapat menerjemahkan ekspresi wajah atau nada suara dari lawan bicara.

Dengan keterampilan ini, Anda dapat lebih mudah untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi karena dapat memahami apa yang disampaikan oleh orang lain. Misalnya, saat terlibat dalam sebuah rapat Anda dapat memberikan  feedback  terkait masalah yanng tengah dibahas.

2. Berpikir analitis

Mengutip Indeed , berpikir analitis adalah metode untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi. Keterampilan ini membuat Anda kritis terhadap informasi yang ada, serta membantu untuk menemukan berbagai ide untuk memecahkan masalah. Selain itu, berpikir analitis juga sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan data yang akurat dan terukur.

3. Kreativitas

Kreatif juga menjadi keterampilan yang termasuk ke dalam  skill problem solving.  Melalui kemampuan ini, Anda pun dapat mengembangkan solusi yang lebih inovatif untuk suatu masalah. Meskipun dengan menggunakan kreativitas mungkin memerlukan lebih banyak risiko, namun keterampilan ini membuat Anda lebih terbuka dan melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.

4. Pengambilan keputusan

Menurut Bowo (2008) pengambilan keputusan adalah proses menemukan satu pilihan dari beragamanya alternatif pilihan terbaik yang dilakukan secara rasional. Dengan keterampilan ini, Anda dapat mengendalikan situasi dan mencari solusi untuk memecahkan masalah. Jika digabungkan dengan keterampilan  problem solving  lainnya, Anda pun dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bermanfaat bagi semua orang.

5. Motivasi diri

Motivasi diri merupakan keterampilan yang mendorong Anda untuk terus mencari solusi, sekalipun di tengah-tengah kesulitan. Keterampilan ini akan membantu Anda untuk lebih fokus pada tujuan awal dan percaya dengan potensi yang dimiliki.

problem solving 4

Baca Juga: Mengetahui Apa itu Skill Will Matrix dan Contohnya

Contoh Kasus Problem Solving di Tempat Kerja

Agar lebih memahami  problem solving  di tempat kerja, berikut contoh-contoh kasus yang kerap terjadi:

1. Kegagalan Komunikasi

Seringkali, pesan yang tidak jelas atau tidak mengerti dapat menjadi sumber masalah di tempat kerja. Hal ini bisa terjadi ketika instruksi atau informasi tidak disampaikan dengan baik, terutama dalam tim yang bekerja sama secara langsung atau dari lokasi yang berbeda.

Miscommunications  seperti ini dapat menyebaban kebingungan di antara anggota tim,  deadline  proyek yang terlewat, dan bahkan dapat merusak hubungan di antara anggota tim.

Salah satu solusinya adalah meningkatkan komunikasi dengan memastikan bahwa pesan disampaikan secara jelas dan menggunakan  tools  kerja sama seperti pesan instan, email, atau  tools  untuk mengerjakan proyek bersama.

2. Prioritas yang Bertentangan dan Alokasi Sumber Daya

Dalam situasi di mana sumber daya terbatas, menentukan proyek mana yang harus menjadi prioritas bisa menjadi tantangan. Hal ini bisa menyebabkan ketegangan dalam tim dan menurunkan produktivitas jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, penting untuk membuat proyek berdasarkan skala prioritas dan mengembangkan kerangka kerja yang jelas untuk mengevaluasi dan meninjau prioritas secara berkala.

Dengan cara ini, tim dapat fokus pada proyek yang paling penting dan mengelola sumber daya mereka secara efisien.

3. Masalah Kinerja Karyawan

Tidak jarang, anggota tim menghadapi masalah kinerja yang dapat mempengaruhi hasil kerja tim secara keseluruhan. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya keterampilan, motivasi yang rendah, atau masalah pribadi.

Penting bagi manajemen untuk mengidentifikasi masalah ini sejak awal, misalnya dengan memberikan dukungan seperti pelatihan tambahan, mentoring, atau menyusun rencana perbaikan kinerja.

4. Tantangan Kepuasan Pelanggan

Tujuan utama perusahaan adalah memenuhi harapan pelanggan. Namun, tantangan tentu akan muncul ketika kebutuhan pelanggan bervariasi, atau proyek menghadapi kendala seperti deadline  yang terlalu ketat atau sumber daya yang terbatas.

Untuk itu, Anda perlu mendorong pendekatan yang beriorientasi pada pelanggan. Misalnya dengan mendengarkan keluhan pelanggan, melibatkan mereka dalam pemecahan masalah, dan melakukan perbaikan berkelanjutan.

5. Adaptasi terhadap Perubahan

Perubahan adalah bagian alami dari lingkungan kerja modern, namun mungkin tidak semua karyawan merasa nyaman atau antusias dalam menghadapinya.

Hal tersebut dikhawatirkan bisa menciptakan resistensi atau kecemasan di kalangan karyawan. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki sikap fleksibel terhadap perubahan dan memberikan dukungan kepada anggota tim agar dapat beradaptasi dengan lebih efektif.

Anda bisa melibatkan karyawan dalam proses perubahan, memberikan pelatihan yang diperlukan, dan memberikan sumber daya yang cukup untuk meringankan kekhawatiran dan mendorong penerimaan perubahan.

Langkah-Langkah  Problem Solving 

Terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan dalam pemecahan masalah, yaitu:

1. Tentukan masalahnya

Pertama, lakukan analisis terkait situasi yang tengah Anda hadapi. Kenali dan pahami setiap masalah yang ada dan cari penyebabnya. Kemudian, Anda juga bisa menentukan masalah dengan melihat perilaku dan respons dari mereka yang terlibat dalam masalah.

Dari pengamatan tersebut, lakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Pisahkan fakta dan opini
  • Tentukan proses di mana masalah itu ada
  • Analisa kebijakan dan prosedur perusahaan
  • Diskusikan dengan anggota tim yang terlibat guna mengumpulkan lebih banyak informasi
  • Kumpulkan semua informasi yang diperlukan

2. Identifikasi solusi untuk memecahkan masalah

Lakukan  brainstroming  untuk menemukan kemungkinan solusi yang dapat memecahkan masalah. Kumpulkan saran dari orang-orang yang terdampak pada masalah tersebut dan konsultasikan pada mereka yang lebih berpengalaman.

Saat mencari alternatif solusi, ada beberapa yang perlu Anda perhatikan:

  • Pertimbangkan setiap aspek yang dapat memperlambat proses  problem solving 
  • Pastikan alternatif solusi yang dihasilkan relevan dengan tujuan dan sasaran
  • Bedakan antara alternatif jangka pendek dan panjang
  • Tuliskan semua solusi yang usulkan. Cari setikdanya lima sampai delapan alternatif solusi untuk setiap masalah.

3. Lakukan evaluasi pada solusi

Setelah menemukan berbagai alternatif solusi, berikutnya adalah mengevaluasi solusi-solusi tersebut. Pikirkan dengan baik tentang positif dan negatif dari setiap alternatif yang ada. Lakukan evaluasi dengan menganalisis dan membandingkan semua alternatif dengan sumber daya yang  dibutuhkan untuk pengimplementasiannya, termasuk waktu, data, karyawan, dan anggaran.

problem solving 6

Baca Juga: 7 Contoh Adaptif dalam Bekerja dan Cara Meningkatkannya

4. Pilih satu solusi yang paling tepat

Setelah melewati proses evaluasi, tentukan solusi mana yang paling mungkin untuk memecahkan masalah. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih solusi:

  • Solusi dapat memecahkan masalah dengan lancar tanpa menimbulkan masalah lain
  • Bisa diterima oleh semua orang yang terlibat
  • Praktis dan mudah untuk diterapkan
  • Sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan

Selain itu, Anda juga perlu memeprtimbangkan penerapan dari solusi tersebut, misalnya siapa saja karyawan yang akan bertanggung jawab untuk menjalankan solusi, bagaimana karyawan menerapkan solusi tersebut, serta jumlah waktu dan sumber daya yang dibutuhkan.

5. Implementasikan solusi yang sudah dipilih

Jika Anda sudah menemukan salah satu solusi yang paling tepat, selanjutnya Anda bisa mulai mengembangkan rencana aksi untuk pengimplementasian solusi tersebut. Kemudian, tetapkan tujuan dan target untuk memantau keberhasilan solusi, susun jadwal pelaksanaan, komunikasikan rencana tersebut kepada semua orang yang terlibat, dan kumpulkan  feedback selama proses tersebut berlangsung.

6. Pantau proses implementasi

Setelah solusi dimplementasikan, pastikan untuk selalu mengukur kemajuan yang terjadi guna memastikan apakah solusi tersebut berfungsi dengan baik. Pada tahap terakhir ini, kumpulkan data dan  feedback untuk mengetahui apakah solusi tersebut dapat menyelesaikan permasalahan dan memenuhi kebutuhan semua pihak.

gajihub 2

Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Skill Karyawan Paling Mudah

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving 

Di atas telah dijelaskan tentang tahapan-tahapan dalam  problem solving.  Untuk melaksanakan tahap-tahapan di atas tentunya Anda harus menguasai  skill  pemecahan masalah terlebih dahulu. Berikut adalah tips meningkatkan kemampuan  problem solving: 

1. Susun kerangka strategis

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan  problem solving  adalah menyusun kerangka strategis. Kerangka tersebut meliputi:

  • Kumpulkan informasi dan tentukan masalahnya
  • Identifikasi hubungan masalah dengan solusi yang ada
  • Kembangkan beberapa alternatif solusi
  • Implementasi dan lakukan evaluasi dari solusi yang dipilih

2. Latih empati untuk memahami perspektif orang lain

Empati merupakan kunci dari kecerdasan emosional. Dengan empati, Anda dapat memahami berbagai sudut pandang dari rekan kerja. Misalnya, saat Anda mengirim ke email kepada rekan kerja dan belum mendapat balasan hingga beberapa jam. Pada situasi tersebut jangan terburu-buru untuk menyimpulkan sesuatu dan latihlah kesabaran Anda.

Apabila Anda berada di kantor yang sama, cobalah untuk menanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menawarkan bantuan apabila mereka sedang sibuk.

3. Pertimbangkan pengalaman Anda

Anda dapat meningkatkan kemampuan  problem solving  dengan berbekal pengalaman dan keterampilan yang telah dipelajari. Dalam hal ini, Anda dapat menanyakan pada diri sendiri apakah Anda pernah mengalami situasi yang serupa, kemudian ingatlah bagaimana masalah tersebut dapat berakhir, dan tentukan apa yang bisa dilakukan untuk mencapai hasil terbaik.

4. Jadilah seorang  expert  di bidang Anda

Semakin Anda memahami bidang atau industri yang ditekuni, maka Anda pun akan lebih mudah untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi apa yang harus dilakukan. Selain itu, sebagai  expert  tentunya Anda lebih mudah dalam mengenali masalah sebelum terjadi, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan.

5. Latih skill problem solving  dengan kreatif

Tips terbaik untuk menguasai keterampilan  problem solving  adalah dengan mempraktikannya. Semakin sering Anda menghadapi masalah, maka kreativitas Anda pun akan semakin terasah. Pada tahap ini, cobalah untuk berpikir  out of the box  ketika mencari solusi untuk suatu masalah.

6. Minta bantuan kepada orang lain

Tips terakhir, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Misalnya, jika ada Anda menemukan masalah terkait pekerjaan, Anda dapat meminta bantuan kepada rekan kerja. Dengan mendengarkan pendapat mereka, Anda pun dapat mengetahui bagaimana cara mereka berpikir dan mempelajarinya jika suatu hari terjadi masalah serupa.

Baca Juga: 65 Contoh Keahlian dalam CV, Cara, Hingga Tips Menulisnya

Itulah penjelasan mengenai kemampuan  problem solving  mulai dari pengertian, manfaat, contoh keterampilan, tahap, serta bagaimana cara meningkatkan skill  tersebut. Dalam dunia kerja, skill ini dapat membantu karyawan untuk menganalisis permasalahan serta mampu memikirkan solusi terbaik.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan skill problem solving karyawan, Anda dapat menggunakan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang akan mempermudah Anda dalam mengelola data karyawan, gaji, serta penyediaan slip gaji kepada semua karyawan melalui  smartphone. 

Gajihub akan membantu dalam pengelolaan administrasi karyawan, sehingga memungkinkan Anda untuk lebih fokus pada pengembangan skill-skill  terkait pekerjaan.

Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui  tautan ini dan rasakan kemudahannya.

2 thoughts on “ Problem Solving Skill: Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya ”

  • Pingback: Management Trainee: Pengertian, Manfaat, hingga Komponennya
  • Pingback: HRIS Analyst: Pengertian, Tugas, Syarat, Hingga Tantangannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

AqtiveHR

Apa Itu Problem Solving? Ikuti 4 Prosesnya

S Nuraini Safitri

May 25, 2022

Human Resource (HR)

Kita semua menghabiskan banyak waktu untuk memecahkan masalah, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Beberapa masalah yang kecil, Anda mungkin dapat dengan cepat menyelesaikannya sendiri. Tetapi untuk masalah yang lebih besar akan menjadi tantangan yang cukup kompleks yang dalam penyelesaiannya membutuhkan kreativitas, dan banyak upaya untuk menyelesaikannya. Salah satunya dengan problem solving , Apa Itu problem solving ?

Tidak ada pekerjaan yang tidak melibatkan keahlian  problem solving  dalam kegiatan sehari-hari. Di tempat kerja, jenis masalah yang Anda hadapi sangat bergantung pada organisasi tempat Anda berada dan pekerjaan yang Anda lakukan. Contohnya dalam bidang advertising problem solving  sangat sering dijumpai di lingkungan kerja, misalnya bagaimana seseorang menyelesaikan masalah penurunan penjualan atau kendala dalam advertising . 

Sebelum menyelesaikan masalah, Anda harus yakin terlebih dahulu bahwa akan selalu ada cara untuk menyelesaikannya. Apapun masalah yang dihadapi, ada beberapa cara umum untuk mengatasinya secara efektif. Dan kita semua dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan kita untuk berhasil dengan membangun keterampilan problem solving  yang kuat. Untuk informasi lebih lengkapnya, Anda dapat membaca penjelasannya dibawah ini!

Apa Itu Problem Solving ? 

Apa itu problem solving ? menurut Oemar Hamalik, arti problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah. Kemudian memecahkan masalah berdasarkan data serta informasi akurat, sehingga mampu mendapat kesimpulan dengan cermat dan cepat. Dengan ini sebenarnya sudah mendapatkan apa tujuan utama dari pemecahan masalah ini.

Problem solving merupakan aktivitas mendefinisikan masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi, menemukan solusi yang efektif dan mengimplementasikan solusi tersebut. Pada dasarnya, kemampuan ini berkaitan dengan berbagai kemampuan lain seperti kemampuan menganalisa, mendengar, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim dan pengambilan keputusan (decision making) .

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Soft Skill

Proses Problem Solving

Kemampuan problem solving berkaitan dengan berbagai skills mulai dari mendengar, menganalisa, meneliti, komunikasi, kreativitas, kerja tim dan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan masalah, namun secara umum terdapat empat tahapan dasar problem solving.

Definisikan Masalah

Mendefinisikan masalah tidak hanya melihat pada gejala yang terlihat, tetapi juga menganalisis kunci dan akar masalah yang sebenarnya. Ada banyak hal yang dapat menjadi latar belakang dan pengaruh suatu masalah. Sehingga dalam tahapan ini penting untuk melihat masalah dari berbagai perspektif. Seseorang harus mendukung informasi pendukung agar proses identifikasi masalah dapat berjalan lebih lancar.

Identifikasi Masalah

Tahapan selanjutnya yaitu identifikasi masalah. Dari informasi yang sudah dikumpulkan, proses pemecahan masalah ini sangat penting. Tujuannya agar memisahkan dan membagi aspek-aspek penting, agar tidak memunculkan elemen berbeda yang tercampur. Cara ini terbukti efektif karena menciptakan proses yang lebih terorganisir sehingga penemuan solusi menjadi lebih cepat dan tepat.

Dalam melakukan hal ini diperlukan kreativitas dan kemampuan berpikir logis dan kritis, bisa dengan membandingkan alternatif solusi kemudian mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada. Tahapan ini juga disebut dengan mengembangkan alternatif solusi yang ada.

Tentukan Solusi Terbaik

Tujuan problem solving adalah menemukan solusi yang terbaik dari sebuah masalah, karena setelah memikirkan alternatif solusi yang ada. Selanjutnya yaitu mencoba menentukan solusi mana yang paling tepat dengan mempertimbangkan solusi mana yang akan diterapkan dan tidak berpotensi menyebabkan masalah lainnya.

Dalam melalui tahap ini memang akan menemukan beberapa solusi yang tentunya akan menguras isi kepala. Perlu adanya melihat kedua sisi dari masing-masing solusi agar mendapatkan yang terbaik.

Lakukan Evaluasi

Melakukan evaluasi merupakan tahapan yang paling menentukan dari proses problem solving , dalam hal ini seseorang dituntut untuk menyusun strategi, membagikan ke anggota tim lainnya dan menindaklanjuti solusi yang telah diputuskan. Selain itu juga harus mengumpulkan masukan dari berbagai pihak yang terlibat, kemudian melakukan evaluasi hasil jangka panjang dari penerapan solusi tersebut.

Pengaruh Skill Problem Solving Terhadap Karir

Problem solving dapat membentuk karyawan secara kognitif yang dibekali untuk menangani masalah apapun termasuk pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Tentunya skill ini sangat mempengaruhi karir kita kedepannya. Ada beberapa manfaat penting skill problem solving di tempat kerja. Berikut penjelasannya. 

Time Management yang Baik

Pengaruh skill problem solving terhadap karir salah satunya yaitu akan memiliki time management yang baik. Kemampuan untuk mengatur waktu dengan bijak dan fokus terhadap hal penting bagi perusahaan akan menghasilkan pengambilan keputusan dan dampak bisnis yang lebih baik.

Memprioritaskan dan Melaksanakan Strategi

Problem solver  akan lebih berhati-hati dalam menilai kebutuhan perusahaan dan bagaimana memprioritaskan, merencanakan, dan melaksanakan strategi untuk memenuhinya. Karyawan yang memiliki sifat problem solver dapat mengelola semua bagian karena dapat menyusun strategi dengan cara terbaik untuk memenuhi berbagai permintaan perusahaan.

Dapat Bekerja dibawah Tekanan

Hal ini merupakan salah satu manfaat terpenting dari problem solving skill di tempat kerja. Problem solver memiliki kepribadian yang dapat merespon dengan baik walaupun sedang berada dibawah tekanan, termasuk deadline yang dipercepat dan tugas – tugas yang perlu perubahan yang cepat.

Management Risk

Problem solver tidak hanya dibekali untuk menghadapi masalah yang dihadapi tetapi juga mampu mengantisipasi masalah yang akan muncul di masa depan berdasarkan tren, pola, pengalaman, dan kejadian terkini.

Apa Saja Kemampuan  Problem Solving ?

Problem solving skill  itu sendiri bisa ditingkatkan, sehingga Anda dengan lebih mudah untuk menggunakannya. Berikut adalah hal – hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan  problem solving . 

Berani Mengubah Pola Pikir

Cara pertama untuk meningkatkan kemampuan  problem solving  adalah dengan berani mengubah pola pikir. Jika sebelumnya memiliki pola pikir untuk menghindari masalah, kini coba ubah pola pikir Anda menjadi lebih berani menghadapi masalah dan menjadikannya sebagai tantangan.

Mengubah pola pikir memang membutuhkan cukup banyak waktu dan tidak bisa diubah secara instan. Namun, jika Anda dapat mengubah pola pikir menjadi lebih positif dan dapat memandang suatu masalah dari sisi yang lain, tentunya hal itu akan meningkatkan kemampuan  problem solving  Anda. 

Coba Memakai Metode  Mind Mapping

Langkah lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan  problem solving  yaitu dengan cara melakukan metode  mind mapping . Saat sedang dihadapkan dengan suatu masalah dan dituntut untuk mencari solusinya, metode  mind mapping  ini dapat Anda lakukan. Metode  mind mapping  akan membantu dalam proses memetakan informasi untuk mencari penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi. 

Tidak hanya mampu untuk membantu menyelesaikan masalah saja, metode  mind mapping  juga memiliki berbagai macam kelebihan lain. Misalnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang kreatif dan merangsang kinerja otak. Selain itu, metode  mind mapping  juga dapat membantu menemukan ide-ide baru serta memfokuskan pikiran dalam proses  problem solving.  

Kembangkan Kemampuan Komunikasi

Jika ingin mengasah kemampuan  problem solving , coba terlebih dahulu mengembangkan kemampuan komunikasi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Jika kemampuan komunikasi yang Anda miliki sudah baik, proses mengidentifikasi masalah juga akan berjalan dengan lebih mudah. Selain itu juga mampu menjabarkan ide-ide yang berguna. Itulah mengapa kemampuan komunikasi memang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. 

Mencari Ide-ide yang Kreatif

Dalam problem solving  sangat berkaitan dengan mencari ide-ide yang kreatif. Seseorang yang memiliki kemampuan  problem solving  yang baik akan selalu mudah untuk mencari dan menemukan ide–ide yang bagus dan kreatif untuk menyelesaikan masalah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencari ide-ide kreatif adalah dengan melakukan  brainstorming  .Proses brainstorming tentunya akan memudahkan Anda saat mengatasi masalah karena telah memiliki lebih banyak ide sebagai solusinya.

Jadi, kalian sudah mengerti apa itu problem solving ? Hal–hal terkait pengertian, proses, hingga pengaruh problem solving  terhadap karir yang bisa Anda terapkan sebagai model pembelajaran di lingkungan kerja guna mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah perusahaan. Problem solving skill  memang sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Begitu juga dalam manajemen SDM dalam perusahaan, karena tidak jarang dijumpai berbagai masalah seputar pengelolaan karyawan yang berdampak kepada kualitas kinerja karyawan dan HR itu sendiri. 

Sebagai solusi, AqtiveHR memiliki software HRIS yang akan membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan SDM. Mulai dari absensi hingga dari penggajian ( Payroll ) . Sehingga tim HR akan lebih efisien dalam melaksanakan fungsi pekerjaan mereka sehari-hari. 

AqtiveHR merupakan salah satu penyedia layanan software HRIS terbaik yang menawarkan fitur-fitur yang lengkap dengan tujuan menjadi solusi dalam mengelola karyawan secara efisien sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan yang jauh lebih optimal.Fitur unggulan yang terdapat pada AqtiveHR salah satunya yaitu absensi dengan teknologi  face recognition yang dilakukan via mobile dengan menggunakan radius lokasi.

Selain itu terdapat fitur broadcast messages per divisi perusahaan ke seluruh staff. Peran fitur ini pun penting untuk membuat karyawan merasa terlibat langsung dengan perusahaan. Fitur unggulan lainnya adalah pengajuan dan approval cuti serta notifikasi approval yang dapat diakses langsung secara online . Wah, dengan begini pekerjaan jauh lebih memudahkan tim HR bukan, dan tentunya dapat meminimalisir kesalahan. Maka, segera gunakan AqtiveHR , software HR terbaik yang memudahkan perusahaan meraih sukses.

Berapa Tunjangan Kinerja PNS di Indonesia?

Leadership skill: definisi, sifat, fungsi, hingga contoh, leave a comment cancel reply.

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

PT Mitra Andalan Sistem Komplek Permata Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Attendance and Leave Management

Payroll Management

Database Employee

HR Analytics

Available on

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Problem Solving (Pemecahan Masalah) : Pengertian, Indikator, Faktor, dsb

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Salah satu keterampilan yang digaungkan untuk menghadapi era pendidikan abad 21 adalah problem solving atau pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan salah satu skill set penting untuk menghadapi tuntutan hidup di zaman yang serba cepat ini. Mengapa? Karena kecepatan dan ketelitian merupakan hal yang amat berbenturan, dan ketika kita ingin mewujudkannya, maka akan timbul banyak permasalahan, yakni kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dengan demikian keterampilan problem solving amatlah dibutuhkan di masa ini.

Namun demikian tidak usah menyalahkan kebutuhan abad 21, revolusi industri 4.0, atau pengaruh globalisasi juga pada dasarnya setiap orang akan menghadapi masalah. Kita semua akan selalu menemui masalah dalam kehidupan sehari-hari dan akan selalu berusaha untuk memecahkannya. Tentunya tingkat kesulitannya amatlah beragam, mulai dari yang sudah memiliki langkah untuk menyelesaikannya, hingga masalah baru yang lebih sulit untuk dipecahkan.

Oleh karena itu problem solving serta kemampuan memecahkan masalah merupakan konsep dan keterampilan penting yang harus dipahami dan dikuasai. Berikut adalah berbagai uraian mengenai problem solving atau pemecahan masalah mulai dari pengertian, indikator, hingga faktor-faktor yang memengaruhinya.

Pengertian Problem Solving

Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

Sementara itu menurut Lucenario dkk (dalam Khoiriyah & Husana, 2018, hlm. 151) problem solving adalah aktivitas yang membutuhkan seseorang antuk memilih jalan keluar yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya yang berarti melakukan pergerakan antara keadaan sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Hal ini berkaitan dengan definisi masalah yang berarti kenyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan problem solving berusaha untuk memperbaiki kenyataan tersebut menjadi sesuai dengan harapan.

Selanjutnya, menurut Solso (dalam Mawaddah, 2015) pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menentukan solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Tentunya solusi spesifik berarti solusi yang sesuai dengan masalah yang terjadi. Selain itu, Gagne dalam (Made, 2016, hlm. 52) mengemukakan bahwa problem solving dapat dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Kombinasi dari sejumlah aturan dapat dipahami sebagai algoritma atau langkah-langkah yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa problem solving adalah aktivitas proses berpikir untuk mencari solusi berupa suatu prosedur atau langkah yang spesifik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Jenis Masalah

Terdapat beberapa jenis masalah, yaitu:

  • Masalah yang prosedur pemecahannya sudah ada dan telah diketahui siswa;
  • Masalah yang prosedur pemecahannya belum diketahui oleh siswa;
  • Masalah yang sama sekali belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Tentunya dalam pendidikan abad 21, kemampuan pemecahan masalah yang diharapkan dapat dikuasai adalah penyelesaian masalah terhadap masalah yang belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Indikator Problem Solving

Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa seseorang atau dalam bidang pendidikan spesifiknya peserta didik telah mampu menggunakan kemampuan problem solvingnya? Terdapat indikator yang dapat mencirikan bahwa seseorang tengah mempraktikan kemampuan pemecahan masalah. Menurut Johnson & Johnson (Tawil & Liliasari, 2013, hlm. 93) indikator-indikator penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • “Mampu mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji. Dalam hal ini, peserta didik harus mampu mendefinisikan beberapa masalah mengenai isu-isu hangat yang terjadi di lingkungannya;
  • “Mampu mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah”. Jika hal yang pertama dilakukan adalah mengindentifikasi masalah, maka selanjutnya peserta didik harus dapat menyelidiki ataupun menemukan sebab atau alasan terjadi suatu permasalahan tersebut sehingga bisa mencari solusi;
  • “Mampu merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas”. Mengatasi suatu permasalahan tentunya bisa melakukan berbagai hal sesuai tingkat permasalahan yang ada. Strategi yang dilakukan pun bisa berbedabeda sehingga perlu adanya alternatif strategi yang lain jika salah satu strategi tidak dapat berhasil mengatasi suatu permasalahan tersebut;
  • “Mampu menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan”. Pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam memecahkan suatu masalah karena menentukan strategi yang paling baik dari beberapa alternatif strategi yang ada;
  • “Mampu melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil”. Evaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki hal-hal yang salah dari kegiatan proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah. Sehingga akan menjadi cerminan untuk selanjutnya agar melakukan strategi yang lebih baik lagi.

Tabel Indikator Problem Solving

Jika disusun dalam tabel indikator seperti layaknya indikator-indikator lainnya dalam bidang pendidikan, maka indikator penyelesaian masalah dapat dijabarkan sebagai berikut.

Sumber: Tawil & Liliasari, (2013, hlm. 93)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Problem Solving

Menurut Kartika,(2017, hlm. 327) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut.

  • Pengalaman Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal wacana atau soal aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan terhadap biolohi dapat menghambat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Motivasi Dorongan yang kuat dari dalam diri seperti menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya bisa, maupun dorongan dari luar diri (eksternal) seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah.
  • Kemampuan memahami masalah Kemampuan siswa terhadap konsep-konsep soal, tugas, atau permasalahan nyata yang berbeda-beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. keterampilan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
  • Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu hal apapun sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Sikap mandiri dapat membuat seseorang mampu menghadapi masalah yang ada. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki sikap mandiri, dia tidak mampu menghadapi jika ada masalah.
  • Kepercayaan diri Kepercayaan diri akan memperkuat motivasi mencapai keberhasilan, karena semakin tinggi kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, semakin kuat pula semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Langkah-langkah Problem Solving

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • Memahami Masalah Langkah ini sangat menekankan kesuksesan memperoleh solusi masalah. Langkah ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta – fakta menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. Setiap masalah yang ditulis, bahkan yang paling mudah sekalipun harus dibaca berulang kali dan informasi yang terdapat dalam masalah dipelajari dengan seksama. Biasanya siswa harus menyatakan kembali masalah dalam bahasanya sendiri.
  • Membuat Rencana Pemecahan Masalahi Langkah ini perlu dilakukan dengan percaya diri ketika masalah sudah dapat dipahami. Rencana solusi dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Jika masalah tersebut adalah masalah rutin dengan tugas menulis kalimat matematika terbuka, maka perlu dilakukan penerjemah masalah menjadi bahasa matematika. Jika masalah yang dihadapi adalah masalah nonrutin, maka suatu rencana perlu dibuat, bahkan kadang strategi baru perlu digambarkan.
  • Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalahi Untuk mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat dalam langkah harus dilaksanakan dengan hati-hati. Untuk melalui, estimasi solusi yang dibuat sangat perlu. Diagram, tabel, atau urutan dibangun secara seksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. Tabel digunakan jika perlu. Jika solusi memerlukan komputasi, kebanyakan individu akan menggunakan kalkulator untuk menghitung daripada menghitung dengan kertas dan pensil dan mengurangi kekhawatiran yang sering terjadi dalam pemecahan masalah. Jika muncul ketidakkonsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.
  • Melihat (mengecek) Kembali Selama langkah ini berlangsung, solusi masalah harus dipertimbangkan. Perhitungan harus dicek kembali. Melakukan pengecekan dapat melibatkan pemecahan yang menentukan akurasi dari komputasi dengan menghitung ulang. Jika membuat estimasi, maka bandingkan dengan solusi. Solusi harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan. Bagian penting dari langkah ini adalah ekstensi. Ini melibatkan pencarian alternatif pemecahan masalah.
  • Handayani, Kartika. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika. SEMNASTIKA 2017, 06 May 2017, Medan.
  • Khoiriyah, A. J., & Husamah, H. (2018). Problem-based learning: creative thinking skills, problem-solving skills, and learning outcome of seventh grade students. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 4(2), 151–160. https://doi.org/10.22219/jpbi.v4i2.5804
  • Made, W. (2016). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. PT Bumi Aksara.
  • Mawaddah, Siti. (2015). Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran genaratif (generative learning ) di smp. Jurnal Pendidikan Matematika, 3 (2)
  • Tawil, M. & Liliasari. (2013). Berpikir Kompleks. Makassar: Badan Penerbit Universitas Makassar.
  • Uno, Hamzah. 2014. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. cetakan ke-10. Jakarta: Bumi Aksara.

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar, batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk Individu dan Profesional

Kenya swawikanti.

August 1, 2023 • 7 minutes read

Bagaimana solusi terbaik problem solving yang efisien dan efektif? Berikut beberapa teknik dan strategi pemecahan masalah yang bisa kamu terapkan!

Sebagai individu, terutama di dunia profesional, kita dituntut untuk bisa mengatasi berbagai macam masalah yang muncul. Mulai dari masalah pribadi, masalah dalam pekerjaan sehari-hari, mengerjakan soal ujian, hingga masalah lain yang cakupan dan dampaknya lebih luas. Untuk bisa mencari solusi berbagai macam masalah, dibutuhkan skill problem solving atau pemecahan masalah yang baik.

Problem solving merupakan keterampilan esensial yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan, baik secara personal maupun profesional. Kemampuan ini akan berperan penting saat kita menghadapi tantangan kompleks dalam pekerjaan, saat kita berusaha menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan pribadi dan keluarga, atau saat kita bertemu dengan masalah-masalah lain secara tiba-tiba.  

Banyak orang menyadari bahwa kemampuan ini penting untuk dimiliki, namun belum banyak yang mengerti bagaimana teknik dan strategi yang bisa diterapkan untuk dapat memecahkan masalah dengan baik. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih jauh mengenai strategi dan teknik jitu pemecahan masalah secara efektif, baik di bidang profesional maupun kehidupan personal. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Identifikasi dan Definisikan Masalah yang Sedang Dihadapi

  Langkah pertama dari problem solving tentunya adalah dengan mengetahui secara pasti sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi. Kamu harus mengidentifikasi dan mendefinisikan secara detail issue tersebut dengan menjawab poin-poin berikut:

  • Apa masalah yang terjadi dan harus diselesaikan?
  • Apa penyebab dasar (root cause) dari masalah tersebut?
  • Apa dampak yang muncul akibat masalah tersebut?

  Setelah mendefinisikan masalah berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu akan dapat memahami lebih dalam mengenai masalah tersebut dan mengetahui letak akar permasalahannya.

2. Kumpulkan Informasi dan Lakukan Analisa

Setelah problem terdefinisi, kamu bisa mulai mengumpulkan berbagai informasi, data, maupun fakta yang relevan dengan masalah tersebut. Kamu bisa melakukannya melalui pengadaan riset, berkonsultasi dengan expert, atau mengumpulkan berbagai pengalaman terdahulu atas masalah yang serupa.

Baca juga: Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Tujuannya adalah untuk memahami konteks dari masalah, apa saja faktor penyebabnya, serta apa saja potensi solusi yang bisa dilakukan. Setelah informasi terkumpul, kamu bisa mulai menganalisa informasi tersebut secara kritis, untuk dapat menemukan pola, tren, atau hubungan yang dapat menjadi insight.

3. Buatlah Solusi Alternatif

Dari hasil analisa yang telah dilakukan, tentunya kamu sudah dapat menemukan 1-2 potensi solusi untuk menyelesaikan masalah. Namun, sebaiknya kamu tidak berhenti sampai di situ saja. Kamu bisa terus menganalisa dan berpikir out of the box, untuk dapat menemukan solusi alternatif lainnya yang mungkin terlewat.

Libatkan kreativitas dalam analisismu dan lakukan pendekatan konvensional maupun modern. Kamu juga bisa melibatkan kolaborasi dan diskusi bersama kolega atau rekan kerja. Tulis segala macam solusi yang ditemukan serta masukan dari berbagai perspektif. Hindari melakukan judging dan mengeliminasi solusi yang telah ditemukan. Meskipun solusi tersebut bukan solusi terbaik, tapi hindari untuk membuang solusi tersebut pada tahap ini karena nanti akan ada tahapan lain untuk melakukannya.

4. Lakukan Evaluasi dan Pilih Solusi Terbaik

Setelah membuat list yang berisi berbagai pilihan solusi, kamu bisa melakukan evaluasi terhadap masing-masing solusi tersebut. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan feasibility, impact, serta alignment-nya terhadap goal kamu. Pertimbangkan juga potensi resiko yang dapat muncul serta keuntungan apa yang bisa diperoleh dari solusi tersebut.

Saat memilih solusi yang terbaik, sangat penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara kemampuan analisis, intuisi, serta pengalaman yang sudah dilalui. Tiga faktor ini dapat membantu kita menyeleksi dan memilih pilihan solusi yang best of the best.

Baca juga: 10 Cara Pemimpin Menyelesaikan Konflik dalam Tim

5. Susun Action Plan

Setelah kamu memilih solusi terbaik, selanjutnya kamu bisa menyusun dan mengembangkan action plan atau rencana aksi untuk menerapkan solusi yang sudah dipilih tersebut. Buatlah action plan yang terperinci, dimulai dari membuat outline berisi langkah-langkah yang perlu dilakukan. Lakukan break down pada steps yang besar, untuk membuatnya menjadi smaller steps yang bisa dilakukan dan di-manage dengan lebih mudah. Jangan lupa juga untuk menentukan deadline pada setiap steps yang ada.

Jika action plan yang dibuat adalah action plan untuk konteks tim, maka tentukan juga person in charge (PIC) beserta tanggung jawab yang harus dilakukan untuk masing-masing steps. Setelah itu komunikasikan hal ini kepada seluruh anggota tim agar mereka dapat memahami dengan jelas tanggung jawab masing-masing anggota dan bisa saling membantu jika dibutuhkan. Setelah action plan selesai dibuat, komunikasikan juga kepada stakeholder yang terlibat.

6. Terapkan Pilihan Solusi beserta Action Plan yang Sudah Disusun

Setelah memilih solusi terbaik dan menyusun action plan, selanjutnya tinggal mengimplementasikan ke kehidupan nyata sesuai rencana. Pastikan setiap langkah terlaksana secara efektif dan efisien. Lakukan juga monitoring secara rutin untuk memastikan progress berjalan sesuai rencana dan timeline yang sudah ditentukan.

Meskipun sudah ada action plan, tapi sebaiknya kita tetap bersikap terbuka atas adanya penyesuaian selama pelaksanaan implementasi action plan. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika ke depan terdapat perubahan atau tantangan di luar prediksi. Tetap fokus dan termotivasi agar solusi dan action plan bisa berjalan dengan baik.

7. Lakukan Evaluasi terhadap Hasil Implementasi Solusi

Setelah solusi dan action plan diimplementasikan, lakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang didapatkan. Cari tahu seberapa efektif solusi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang ada. Selain itu, cari tahu juga apakah implementasi yang dilakukan telah benar-benar berhasil menyelesaikan masalah hingga ke akar atau tidak. Jika tidak, coba analisis hal-hal apa yang dapat dilakukan sebagai penyesuaian atau improvisasi agar penyelesaian masalah dapat lebih menyeluruh.

Di tahap evaluasi ini, kamu juga bisa membuat daftar lessons learned mulai dari proses identifikasi masalah hingga penerapan solusi. Lessons learned ini akan berguna sebagai dokumentasi dan bahan pembelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Baca juga: 8 Top Skill yang Harus Kamu Miliki Sebagai Seorang Manajer

Question:  Apa saja strategi pemecahan masalah?

Strategi pemecahan masalah dapat dikategorikan menjadi dua kelompok terkait, yakni problem-focused-coping dan emotion-focused-coping. Problem-focused-coping bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan fokus pada permasalahannya. Sementara, emotion-focused-coping lebih berfokus pada penanganan perasaan saat menghadapi masalah.

Question:  7 langkah metode pemecahan masalah?

Langkah-langkah model pemecahan masalah terdiri dari: Mengidentifikasi masalah, Mengumpulkan informasi, Merumuskan alternatif solusi, Membuat keputusan, Melaksanakan keputusan, Mengevaluasi hasilnya, dan Mengadopsi langkah-langkah perbaikan. Dalam metode ini, tujuan utama adalah mengatasi masalah dengan cara yang logis dan terorganisir.

Question: Apa saja 4 tahapan dalam penyelesaian masalah?

Ada empat tahapan dalam penyelesaian masalah. Pertama, memahami masalah. Kedua, membuat rencana penyelesaian. Ketiga, melaksanakan rencana penyelesaian. Terakhir, mengevaluasi semua langkah yang telah dilakukan. Polya (1973: 5) menyatakan bahwa inilah tahap-tahap penting dalam pemecahan masalah.

Question:  Membuat langkah-langkah pemecahan masalah?

Beberapa langkah pemecahan masalah dari segi psikologi antara lain: mengidentifikasi masalah dengan jelas, mencari dan mengevaluasi alternatif solusi, memilih solusi terbaik, dan mengevaluasi hasilnya. Psikologi membantu mengenali faktor emosional dan kognitif yang mempengaruhi dan memberikan panduan dalam memecahkan masalah secara efektif.

Kesempatan Untuk Bertumbuh

Problem solving atau pemecahan masalah adalah proses iteratif di mana setiap experience dapat memberikan kesempatan untuk bertumbuh. Kamu dapat belajar dari pengalaman problem solving yang pernah kamu lakukan, baik yang sukses maupun yang gagal, serta menjadikannya sebagai acuan untuk improvement ke depan.

Tidak perlu takut jika kamu dihadapkan dengan berbagai masalah atau situasi yang menantang karena seiring berjalannya waktu, permasalahan tersebut pasti dapat diselesaikan dengan baik asal kamu berusaha. Kamu juga bisa meminta bantuan dan saran dari orang-orang yang lebih berpengalaman dari kamu.

Bagi seorang individu, menguasai teknik dan strategi pemecahan masalah tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Jika kamu ingin meningkatkan skill problem solving-mu, baik untuk urusan pribadi maupun profesional, kamu bisa bergabung dengan kelas pelatihan pemecahan masalah di Skill Academy!

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/problem-solving-strategies

https://www.betterup.com/blog/problem-solving-strategies

https://psychcentral.com/health/problem-solving-strategies

https://www.ekrut.com/media/pemecahan-masalah

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

7 Cara Download Video YouTube melalui Web dan Aplikasi, Mudah!

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Mengenal Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill Beserta Contohnya

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Tips Microsoft Excel: Cara Membuat Pivot Table dengan Mudah dan Contohnya

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Kompas.com

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Dimensi Pemecahan Masalah (Problem Solving)

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Kompas.com Skola

Program pintar, vanya karunia mulia putri.

Problem solving adalah kemampuan memecahkan masalah. Ada dua dimensi pemecahan masalah, yakni orientasi masalah dan gaya pemecahan masalah.

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com  -  Social problem solving adalah proses berpikir individu dalam mengidentifikasi atau menemukan solusi efektif atas masalah yang sedang dihadapinya.

Pemecahan masalah membutuhkan kemampuan pendefinisian, perumusan, dan pemahaman karakteristik masalah serta hubungan sebab akibat.

Ada dua dimensi pemecahan masalah atau  problem solving:

Orientasi masalah

Adalah keyakinan seseorang terhadap sikap serta reaksi emosional mengenai masalah dan kemampuan mengatasinya.

Terdapat dua jenis orientasi masalah , yaitu orientasi masalah positif dan negatif.

Orientasi masalah positif melibatkan kecenderungan individu untuk:

  • Menilai masalah sebagai tantangan
  • Percaya bahwa masalah dapat dipecahkan
  • Punya kesadaran diri yang kuat tentang kemampuan mengatasi masalah
  • Memahami bahwa pemecahan masalah melibatkan waktu dan usaha
  • Melihat bahwa emosi negatif merupakan bagian dari problem solving , yang pada akhrnya membantu mengatasi masalah.

Baca juga: Pengertian Problem Solving Menurut Ahli

Sementara itu, orientasi masalah negatif adalah:

  • Melihat masalah sebagai ancaman
  • Membayangkan bahwa masalah tidak dapat dipecahkan
  • Ragu akan kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah
  • Frustrasi dan kesal saat menghadapi masalah.

Gaya pemecahan masalah

Dimensi  problem solving ini mengacu pada serangkaian perilaku kognitif yang dilakukan individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Terdapat tiga gaya pemecahan masalah , yakni rasional atau terencana, penghindaran, dan impulsif atau ceroboh.

  • Rasional atau terencana

Adalah gaya pemecahan masalah yang melibatkan penerapan sistematis dan bijaksana, dengan mendefinisikan masalah, mencari solusi, mengambil keputusan, menerapkan solusi, serta verifikasi.

Baca juga: Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya 

  • Penghindaran

Pendekatan ini lebih memilih untuk menghindari masalah ketimbang menghadapinya secara langsung.

Hal ini dilakukan dengan menunda penyelesaian masalah selama mungkin, menunggu masalah selesai sendiri, dan mengalihkan tanggung jawab penyelesaiannya kepada orang lain.

  • Impulsif atau ceroboh

Merupakan gaya pemecahan masalah di mana individu terlibat dalam upaya impulsif atau ceroboh.

Upaya semacam ini sempit, cepat, dan tidak lengkap. Individu dengan ciri seperti ini hanya mempertimbangkan beberapa alternatif solusi.

Selain itu, individu juga cenderung mencari solusi masalah dengan cepat, sembarangan, dan tidak sistematis.

Baca juga: Faktor-faktor Problem Solving, Kelebihan, dan Kekurangannya

Tag materi IPS kelas 9 dimensi pemecahan masalah dimensi problem solving gaya pemecahan masalah orientasi masalah

#

Hubungan antara Eksklusi Sosial dengan Masalah Sosial

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Mengapa Kenakalan Remaja Menjadi Masalah Sosial?

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Mengapa Masalah Sosial Tidak Bisa Dipisahkan dari Kehidupan Manusia?

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Pengertian Problem Solving Menurut Ahli

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya 

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

Faktor-faktor Problem Solving, Kelebihan, dan Kekurangannya

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

TTS Eps 137: Yuk Lebaran

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

Berita terkait.

Apa Itu Berpikir Komputasional?

Terkini Lainnya

Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

13 Patrape Linggih

13 Patrape Linggih

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Siaran langsung dan link live streaming indonesia vs australia pukul 20.00 wib, hasil timnas u23 indonesia vs australia 1-0, garuda muda ukir sejarah, minta nafkah rp 100 juta per bulan setelah cerai, catherine wilson: saya tidak aji mumpung, ketua kpu diadukan lagi ke dkpp, diduga goda anggota ppln, timnas u23 indonesia vs australia, tandukan komang teguh bawa garuda unggul 1-0, now trending.

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Uskup Sydney Telah Maafkan, Doakan, dan Anggap Penikam sebagai Anaknya

Uskup Sydney Telah Maafkan, Doakan, dan Anggap Penikam sebagai Anaknya

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Australia Pukul 20.00 WIB

Mungkin Anda melewatkan ini

Kestabilan Emosi: Pengertian, Aspek, dan Faktor yang Memengaruhinya

Kestabilan Emosi: Pengertian, Aspek, dan Faktor yang Memengaruhinya

Apa Tujuan Membuat Slide Presentasi? Ini Penjelasannya ....

Apa Tujuan Membuat Slide Presentasi? Ini Penjelasannya ....

Apa itu Supremasi Hukum?

Apa itu Supremasi Hukum?

Mengenal Teori Tempat Sentral Menurut Christaller

Mengenal Teori Tempat Sentral Menurut Christaller

Gambar dan Cara Memainkan Alat Musik Cello

Gambar dan Cara Memainkan Alat Musik Cello

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwalkan Demo | Hubungi Sales

Skill Problem Solving: Bagaimana Menjadi Problem Solver yang Bisa Diandalkan?

Masalah adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan, baik dalam lingkungan profesional maupun pribadi. Namun, kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif sangat dihargai dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, menjadi seorang problem solver yang handal adalah keterampilan yang sangat diinginkan dan dicari oleh banyak orang. Sebab, menjadi problem solver artinya seseorang dapat mengatasi berbagai kendala dengan baik dan profesional.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian dan cara menjadi seorang problem solver yang bisa diandalkan. Kita akan melihat definisi dari problem solving dan cara-cara yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang problem solver yang bisa diandalkan.

Dengan memperoleh keterampilan yang tepat, Anda dapat menjadi problem solver yang efektif dan diandalkan dalam berbagai situasi kehidupan. Mari simak sampai habis!

Baca juga:  Simak 10 Cara Meningkatkan Interpersonal Skill Bagi Karyawan Berikut Ini!

Apa itu problem solving?

Skill problem solving merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah atau tantangan dengan cara yang efektif dan efisien. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk mengumpulkan informasi, memahami akar masalah, merancang solusi, dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kemampuan problem solving juga memiliki banyak manfaat baik, terutama dalam menunjang karier. Berikut manfaat dari skill problem solving dalam menunjang karier, antara lain:

1. Meningkatkan efektivitas

Kemampuan problem solving dapat meningkatkan efektivitas kerja seseorang, karena mampu mengidentifikasi masalah dengan cepat, memperoleh informasi yang diperlukan, dan menemukan solusi yang tepat dengan cepat dan efisien.

2. Meningkatkan produktivitas

Dengan skill problem solving yang baik, seseorang dapat menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menghasilkan hasil kerja yang lebih baik.

3. Meningkatkan kreativitas

Kemampuan problem solving yang baik membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam merancang solusi yang tepat. Kemampuan ini dapat meningkatkan kreativitas seseorang dalam menyelesaikan masalah dan membuat solusi yang lebih baik.

4. Meningkatkan kemampuan analitis

Kemampuan problem solving juga membutuhkan kemampuan analitis untuk menganalisis informasi dan mengidentifikasi masalah. Dengan demikian, seseorang dapat meningkatkan kemampuan analitisnya dengan memperbaiki skill problem solvingnya.

5. Meningkatkan keterampilan interpersonal

Seseorang yang memiliki kemampuan problem solving yang baik juga dapat meningkatkan keterampilan interpersonalnya dengan memperoleh kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan kerja, mengkomunikasikan solusi, dan menerapkan solusi bersama-sama.

Dalam lingkungan kerja, skill problem solving merupakan salah satu keterampilan penting yang dicari oleh banyak perusahaan. Dengan memiliki kemampuan problem solving yang baik, seseorang dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan dengan memecahkan masalah yang kompleks dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Baca juga:  10 Cara Meningkatkan Skill Karyawan di Era Digital

Cara menjadi problem solver yang bisa diandalkan

Berikut beberapa cara yang diterapkan untuk menjadi seorang problem solver yang bisa diandalkan.

1. Pertahankan sikap positif

Seorang problem solver yang bisa diandalkan artinya seseorang perlu mempertahankan sikap positif selama mengatasi masalah. Sikap positif akan membantu menjaga semangat dan fokus pada solusi, bukan pada masalah itu sendiri.

2. Kumpulkan informasi secara menyeluruh

Sebelum mencari solusi, perlu dikumpulkan informasi secara menyeluruh tentang masalah tersebut. Hal ini membantu mengidentifikasi akar masalah dan mencari solusi yang tepat.

3. Gunakan teknik brainstorming

Brainstorming adalah teknik yang sangat efektif untuk menghasilkan ide-ide baru dan solusi kreatif. Dalam brainstorming, tidak ada ide yang salah atau benar, dan semua ide diterima tanpa kritik terlebih dahulu.

4. Lakukan analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) adalah alat analisis yang membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terkait masalah. Analisis ini membantu mencari solusi yang lebih efektif.

5. Gunakan logika dan analisis

Seorang problem solver yang bisa diandalkan selalu menggunakan logika dan analisis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Hal ini membantu memastikan bahwa solusi yang ditemukan efektif dan berkelanjutan.

Baca juga:  Mengenal Profesi CFO Chief Financial Officer: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Wajib Dimiliki

6. Berpikir luar kotak

Selain menggunakan logika dan analisis, seorang problem solver yang bisa diandalkan juga berpikir luar kotak untuk mencari solusi inovatif. Hal ini membantu memperluas pandangan dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.

7. Terus berlatih

Keterampilan mengatasi masalah bisa dilatih dan ditingkatkan dengan praktik yang terus menerus. Seorang problem solver yang bisa diandalkan terus berlatih dan mencoba solusi yang berbeda untuk meningkatkan keterampilannya.

8. Gunakan sumber daya yang tersedia

Seorang problem solver yang bisa diandalkan selalu menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencari solusi, seperti buku, internet, atau orang-orang yang ahli di bidang yang terkait.

9. Jangan takut untuk mencoba hal baru

Untuk mencari solusi yang tepat, kadang-kadang perlu mencoba hal-hal baru dan mencari solusi di luar zona nyaman. Seorang problem solver yang bisa diandalkan tidak takut untuk mencoba hal baru dan mengambil risiko yang perlu.

10. Evaluasi dan perbaiki

Setelah menemukan solusi, seorang problem solver yang bisa diandalkan selalu mengevaluasi hasilnya dan memperbaiki solusinya jika perlu. Evaluasi dan perbaikan membantu memastikan bahwa solusi yang ditemukan efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca juga:  Profesi Resepsionis: Mengenal Tugas dan Skill yang Wajib Dimilikinya

Singkirkan problematika dalam pengelolaan HR perusahaan dengan GreatDay HR

problem solver artinya gdhr

Menjadi seorang problem solver yang baik bukan berarti Anda tidak membutuhkan bantuan. Dihadapkan dengan masalah dalam pekerjaan bisa membuat seseorang kewalahan. Misalnya saja dalam pengelolaan SDM di perusahaan yang rumit dan penuh lika-liku problematika.

Sebagai problem solver yang cerdas, memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai solusi tidak ada salahnya, lho! Singkirkan masalah-masalah yang timbul dalam pengelolaan SDM dengan aplikasi berbasis solusi, GreatDay HR! Menyelesaikan tugas-tugas HR kini tidak perlu repot dan menghabiskan banyak waktu lagi.

GreatDay HR menyediakan fitur-fitur canggih dan praktis yang bisa mengelola seluruh pekerjaan HR dengan cepat dan akurat. Mulai dari menghitung payroll, mengelola data absensi, mengajukan cuti dan lembur, hingga menjalankan proses rekrutmen semua bisa dilakukan melalui satu aplikasi saja.

Tunggu apa lagi? Segera berlangganan dan unduh aplikasi GreatDay HR sekarang juga! Klik di sini untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan demo!

Baca juga:  Memiliki Sikap Ambisius dalam Berkarir, Baik atau Buruk?

  • Performance
  • Health Care
  • Hospitality
  • Retail & FnB
  • Kenapa GreatDay HR?
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami
  • Pusat Bantuan

Konsultasikan dengan Sales kami

Konsultasikan lebih lanjut kebutuhan Anda dengan tim Sales kami, dan pelajari bagaimana GreatDay HR dapat menjadi solusi bagi manajemen HR Anda. GRATIS!

Nama Lengkap *

Nama Perusahaan *

Lokasi Perusahaan * —Please choose an option— Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Surabaya Medan Bandung Makassar Bali Lainnya

No Handphone *

Jumlah Karyawan Anda * —Please choose an option— 50 - 100 Orang 100 - 500 Orang 500 - 1000 Orang > 1000 Orang

Note: Mohon untuk mengisi formulir dengan cermat dan memeriksa kembali data yang telah diisi untuk mempercepat proses permintaan Anda. Terima kasih atas kerja samanya!

Zenius Fellow

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

  • Zenius untuk Guru

Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) – Zenius untuk Guru

  • Posted by by Zenius untuk Guru
  • Mei 15, 2022

Bapak dan Ibu Guru, pasti pernah dong bermain teka-teki? Atau, justru sering memecahkannya untuk mengisi waktu luang?

Nggak hanya untuk hiburan Bapak dan Ibu Guru, teka-teki juga bisa digunakan di kelas, lho. Contohnya, sebelum memulai pelajaran IPA, kita bisa memberikan pertanyaan atau teka-teki yang merangsang pemikiran siswa. 

Nah, coba perhatikan teka-teki di bawah ini.  

Gigiku panjang, tapi juga pendek. Gigiku berakhir dengan cepat. Siapakah aku?

Dari teka-teki di atas, mintalah siswa untuk mencari jawabannya sendiri. Biarkan mereka berpikir kreatif dan berimajinasi akan kemungkinan jawabannya.

Kalau menurut Bapak dan Ibu Guru sendiri, kira-kira apa jawabannya? 

Iya, betul banget. Jawabannya adalah petir!

Setelah siswa berhasil menjawab, Bapak dan Ibu Guru bisa mengaitkan jawabannya dengan materi. Misalnya, materi tentang proses terjadinya petir atau fenomena listrik statis.

Wah, teka-teki menyenangkan juga, ya. Tapi, tahu nggak Bapak dan Ibu Guru? Teka-teki bisa bantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah atau problem solving , lho.

Teka-teki membantu kita untuk berpikir logis, menguji prediksi, memecahkan masalah, dan menggunakan penalaran Matematika. Bahkan, dengan bermain teka-teki, kemampuan kerjasama atau kolaborasi juga meningkat.

Sebab itu, teka-teki bisa jadi salah satu media dalam model pembelajaran pemecahan masalah. Meskipun awalnya membingungkan, teka-teki memaksa siswa untuk berpikir tentang cara menyederhanakan informasi. Inilah keterampilan yang bermanfaat untuk pemecahan masalah.

Selain teka-teki, apa saja kegiatan yang bisa dilakukan dalam pembelajaran pendekatan pemecahan masalah? Yuk, kita bahas bersama, Bapak dan Ibu Guru.

Apa yang Dimaksud Pemecahan Masalah?

Pastinya, kita sudah nggak asing lagi dengan yang namanya masalah. Karena, setiap individu dihadapkan dengan suatu permasalahan yang menuntut penyelesaian.

Contohnya, setelah lulus S1, saya ingin melanjutkan pendidikan S2. Tapi, biaya yang dibutuhkan nggak sedikit. Nah, penyelesaiannya adalah dengan saya tetap harus bekerja sambil berkuliah atau mencari beasiswa.

Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015) dijelaskan bahwa pemecahan masalah adalah proses pemikiran dan pencarian jalan keluar. Macam-macam metode pemecahan masalah di antaranya lewat pengalaman masa lalu, berdasarkan firasat, trial and error , pemikiran ilmiah, dan secara rasional.

Dalam prosesnya, ada empat tahap yang dilalui seseorang untuk menyelesaikan masalah. Prosedur pemecahan masalah selengkapnya bisa dilihat di gambar berikut ini.

empat fase pemecahan masalah

Lefudin dalam bukunya Belajar & Pembelajaran (2017) juga menyebutkan bahwa pemecahan masalah mempunyai strategi tersendiri. Beberapa di antaranya adalah melalui gambar atau diagram, menemukan pola, membuat tabel, memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik, atau menebak dan memeriksa.

Lalu, bagaimana kaitannya pemecahan masalah ini dalam pembelajaran?

Baca Juga: Problem Based Learning, Belajar dari Masalah

Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran

Nggak cuma ditemui dalam kehidupan sehari-hari, suatu persoalan dalam pembelajaran juga termasuk masalah yang harus diselesaikan. Jika sering dihadapkan pada suatu masalah di kelas, siswa akan terbiasa untuk mencari jalan keluarnya.

Menurut buku Metodologi Pengajaran (2016), pembelajaran pendekatan pemecahan masalah menggunakan kegiatan yang melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah agar dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Di pendekatan ini, orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang didasarkan pemecahan masalah.

tujuan pembelajaran problem solving

Jadi, model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dari proses penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah.

Baca Juga : Ragam Strategi Pembelajaran

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Pemecahan Masalah

Untuk menerapkan pembelajaran pendekatan problem solving , ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Di antaranya:

  • Merumuskan masalah , untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. 
  • Menelaah masalah , dengan menggunakan pengetahuan untuk merinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
  • Merumuskan hipotesis , sehingga siswa bisa berimajinasi dan memahami ruang lingkup, sebab akibat, serta alternatif penyelesaian.
  • Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.
  • Pembuktian hipotesis, dengan mengkaji dan membahas data.
  • Menentukan penyelesaian masalah , melalui kegiatan penarikan kesimpulan dan memperhitungkan akibat yang terjadi.

Setelah memperhatikan langkah-langkahnya, kita juga harus memilih bahan pelajaran yang mempunyai permasalahan. Nggak terbatas dari buku sekolah saja, materi juga bisa didapatkan dari lingkungan sekolah atau peristiwa di masyarakat. 

Contohnya, masalah banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Selain menemukan solusi alternatif dari masalah ini, kita juga bisa mengajarkan siklus air, proses terjadinya hujan, pentingnya mendaur ulang sampah, dan menjaga lingkungan.

Menurut Gulo dalam Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015), ada beberapa kriteria dalam memilih materi pelajaran, yaitu:

  • Materi bersifat isu konflik atau kontroversial.
  • Materi bersifat umum sehingga tidak asing dan mudah dipahami siswa.
  • Materi pelajaran mendukung pengajaran dan sesuai dengan kurikulum sekolah.
  • Materi mencakup kepentingan banyak orang dalam masyarakat.
  • Materi pelajaran bisa mengembangkan kelas dan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
  • Materi menjamin kesinambungan pengalaman siswa.

Nah, selain materi pelajarannya, satu hal lagi yang nggak kalah penting. Bapak dan Ibu Guru perlu menggabungkan pendekatan pemecahan masalah dengan berbagai media pembelajaran.

Kalau ingin menggunakan media pembelajaran yang kreatif, Bapak dan Ibu Guru bisa baca informasinya di artikel 6 Tips Membuat Pembelajaran Kreatif .

Sekarang, mari kita lanjut membahas bagaimana menerapkan pemecahan masalah di kelas.

Baca Juga: Model Pembelajaran Discovery Learning

Contoh Pembelajaran Problem Solving

Dalam memecahkan masalah, siswa perlu menganalisis materi, memahaminya, dan menarik kesimpulan. Karena itu, pendekatan pemecahan masalah mengharuskan siswa berperan aktif dan bisa berpikir kritis.

Nah, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Salah satu contoh pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA adalah menggunakan media teka-teki.

morfologi jenis-jenis daun dalam bentuk teka-teki untuk pembelajaran

Menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (2018), diketahui kalau teka-teki silang bisa meningkatkan aktivitas pembelajaran sebesar 82,3%. Penelitian ini juga menemukan kalau hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan model pemecahan masalah yang nggak menggunakan media teka-teki.

Tapi, nggak hanya pelajaran IPA saja, teka-teki juga bisa diterapkan untuk ilmu lain. Contohnya, model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Wah, ternyata teka-teki bermanfaat banget dalam pembelajaran. Selain teka-teki dan kegiatan di kelas, Bapak dan Ibu Guru juga bisa mendorong kemampuan pemecahan masalah siswa melalui buku atau film.

Kaitannya sama buku dan film, saya punya rekomendasi nih, Bapak dan Ibu Guru. Salah satu buku yang bisa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kita adalah Detective Conan (1994–sekarang). 

Disajikan dalam bentuk komik, Detective Conan mengajak kita untuk berpikir dan memecahkan kasus yang diceritakan. Penyampaiannya juga cukup ringan, tapi bisa meningkatkan rasa penasaran. 

Jadi, kita bisa sama-sama berlatih memecahkan masalah lewat komik Detective Conan . Kalau Bapak dan Ibu Guru atau siswa nggak begitu tertarik dengan komik, ada juga video animasi dan filmnya.

Selain tentang pemecahan masalah, ada juga rekomendasi buku terkait pendidikan lainnya yang bisa Bapak dan Ibu Guru baca. Klik tautan di bawah ini, ya!

Baca Juga : Rekomendasi Buku Bertema Pendidikan untuk Guru

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Pendekatan Masalah

Setiap hal ada kelebihan dan kekurangannya, termasuk pendekatan pembelajaran yang satu ini. 

Dalam menerapkan pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, kelebihannya antara lain:

  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  • Mengembangkan pemikiran dan tindakan kreatif.
  • Siswa terbiasa untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
  • Memudahkan siswa dalam mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  • Siswa bisa menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  • Membuat pengetahuan yang didapatkan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan nyata.

Sementara itu, kekurangan dari model pembelajaran problem solving di antaranya:

  • Sulitnya menerapkan metode ini untuk beberapa pokok bahasan.
  • Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode pembelajaran yang lainnya.

Nah, dari kelebihan dan kekurangannya di atas, apakah Bapak dan Ibu Guru sudah menentukan? Kira-kira, ingin menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau nggak di kelas?

Demikian penjelasan tentang pembelajaran pendekatan pemecahan masalah. Semoga artikel ini bisa membantu Bapak dan Ibu Guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kelas.

Selain memilih pendekatan pembelajarannya, Bapak dan Ibu Guru juga bisa memanfaatkan LMS (Learning Management System) Zenius untuk Guru. Ada ratusan video materi dan latihan soal yang bisa dibagikan ke siswa lewat kelas virtual. Penasaran? Langsung saja klik gambar di bawah ini!

lms zenru

Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap) – Serupa (2022)

Belajar & Pembelajaran, Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran – Lefudin (2017)

Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar – Erwin Putera Permana (2018)

Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik – M. Thobroni (2015)

Metodologi Pengajaran – Jumanta Hamdayama (2016)

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Open Menu

Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

Hallo sahabat tambahpinter! Bagaimana nih keadaannya? Semoga sehat-sehat ya! Karena kita semua masih melakukan sebagian aktivitas dirumah, tentunya tidak heran jika kita mungkin merasa bosan.

Agar readers tambahpinter tidak bosan dirumah, kali ini kita akan membahas mengenai problem solving yang sudah tidak asing lagi di telinga. Karena hidup tidaklah mungkin terhindar dari masalah, untuk itu sangat penting membaca artikel ini ya, readers! Yuk, dibaca!

  • 1 Pengertian Problem Solving
  • 2.1 1. Menemukan dan Membingkai Masalah
  • 2.2 2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah
  • 2.3 3. Evaluasi Solusi
  • 2.4 4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya
  • 3.1 Kemampuan Mengingat Masalah
  • 3.2 Kemampuan Memaknai Masalah
  • 3.3 Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan
  • 3.4 Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang
  • 3.5 Kemampuan Metakognitif
  • 4.1 Analisis Masalah
  • 4.2 Working Backward (Bekerja Mundur)
  • 4.3 Pemikiran Analogis
  • 5 Metode Problem Solving
  • 6.1 Ketetapan Fungsional
  • 6.2 Representasi Masalah
  • 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  • 8 Pemahaman Akhir

Pengertian Problem Solving

Pengertian problem solving

Menurut Santrock (2018) problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya, Robertson (2005) menjelaskan bahwa problem solving adalah menemukan cara untuk menuju suatu tujuan, terkadang tujuan tersebut mudah dilihat atau terkadang tujuan tersebut hanya dikenali saat sudah melihatnya.

Lebih lengkap, Marzano, dkk (1988) mengatakan bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan – dimana dalam prosesnya melibatkan kemampuan berpikir.

Baca juga: Tujuan Pendidikan

Tahapan dan Teknik Problem Solving

Bransford dan Stein (1993) menjelaskan bahwa terdapat empat langkah yang akan dilalui individu dalam melakukan   dengan efektif, yaitu :

1. Menemukan dan Membingkai Masalah

Sebelum individu dapat memecahkan masalah, individu harus menyadari bahwa masalah tersebut memang ada. Di masa lalu, sebagian besar latihan problem solving di sekolah melibatkan masalah-masalah yang terdefinisi dengan baik – melibatkan operasi spesifik dan sistematis, sehingga menghasilkan solusi yang terdefinisi dengan baik.

Saat ini, pendidik semakin menyadari bahwa kebutuhan untuk mengajari siswa keterampilan dalam mengidentifikasikan masalah di dunia nyata adalah penting dibandingkan dengan menawarkan masalah yang jelas terdapat solusinya.

Contohnya, seorang siswa memiliki tujuan luas untuk membuat proyek pameran sains. Cabang ilmu sains apa yang paling tepat bagi siswa tersebut untuk dipresentasikan (biologi, fisika, ilmu komputer, psikologi)? Setelah membuat keputusan tersebut, siswa harus lebih mempersempit masalahnya lagi. Misalnya, domain apa saja dalam bidang psikologi yang akan dilakukan eksplorasi (persepsi, memori, pemikiran, atau kepribadian)?

Misalnya, siswa tersebut memiliki domain memori. Maka siswa akan mengajukan pertanyaan : seberapa handal ingatan seseorang mengenai peristiwa traumatis yang mereka alami? Dengan demikian, akan dibutuhkan eksplorasi dan penyempurnaan yang cukup bagi siswa untuk mempersempit masalah agar dapat menghasilkan solusi yang spesifik.

2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah

Setelah individu atau siswa menemukan masalah dan mendefinisikannya dengan jelas, maka diperlukan pengembangan tekniknya. Terdapat tiga teknik yang efektif, yaitu : algoritme, heuristik, dan analisis tujuan akhir.

Algoritme adalah teknik yang menjamin adanya solusi untuk suatu masalah. Sementara itu, heuristik adalah aturan praktis yang dapat menyarankan solusi untuk masalah, tetapi tidak dapat memastikan bahwa solusi tersebut pasti berhasil. Terakhir, analisis tujuan akhir adalah teknik heuristik di mana seseorang mengidentifikasikan tujuan akhir dari suatu masalah, menilai situasi yang terjadi, dan mengevaluasi cara apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi perbedaan antara kedua kondisi tersebut.

3. Evaluasi Solusi

Tahapan evaluasi problem solving merupakan tahapan ketika kita berpikir bahwa kita telah memecahkan masalah, namun belum mengetahui apakah solusi tersebut efektif hingga melakukan evaluasi.

Misalnya, apa yang akan menjadi kriteria siswa untuk proyek sains secara efektif? Apakah hanya sebatas menyelesaikan proyek sains tersebut? Apakah menerima umpan balik positif mengenai proyek sains? Memenangkan penghargaan? Atau apakah untuk mendapatkan kepuasan diri karena telah menetapkan tujuan, merencanakan tujuan, dan mencapai tujuan tersebut?

4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya

Langkah terakhir yang paling penting dalam tahapan problem solving adalah memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu. Individu yang pandai memecahkan masalah termotivasi untuk meningkatkan kinerja masa lalu mereka dan memberikan kontribusi orisinal.

Dengan demikian, siswa yang menyelesaikan proyek pameran sains dapat melihat kembali proyek tersebut dan memikirkan cara-cara untuk meningkatkan proyek tersebut. Selain itu, siswa juga dapat menggunakan umpan balik dari juri atau orang lain yang menghadiri pameran untuk menyempurnakan proyek untuk presentasi kembali di masa mendatang.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Problem Solving

Faktor Problem Solving

Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah umumnya dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu (Ormrod, 2003) :

Kemampuan Mengingat Masalah

Kemampuan mengingat   sangatlah dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai macam informasi dalam melakukan problem solving.

Kemampuan Memaknai Masalah

Pemahaman masalah akan lebih mudah jika individu mampu memaknai masalah dengan tepat, sehingga akan membuat pemecahan masalahnya mencari lebih efektif.

Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan

Dalam problem solving, jika individu mampu untuk memahami berbagai macam informasi yang relevan terkait dengan masalah tersebut maka itu berarti kemungkinan individu juga semakin besar untuk menemukan cara alternatif.

Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang

Problem solving sangat erat kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Untuk itu jika dalam prosesnya , individu mampu menggunakan memori jangka panjang maka akan sangat membantu efektivitas penyelesaian masalah.

Kemampuan Metakognitif

Kemampuan metakognitif adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu serta upaya individu dalam memaksimalkan kemampuan tersebut. Individu yang dapat memaksimalkan kemampuan kognitif, maka cenderung memiliki kemampuan   yang lebih baik.

Baca juga: Bagaimana Cara Berpikir Kritis

Strategi Problem Solving

Terdapat strategi umum yang berfungsi untuk membuat proses   menjadi lebih efektif, yaitu (Thagard, 2005) :

Analisis Masalah

Dalam strategi analisis masalah, individu akan diarahkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian masalah dan mengerjakan bagian-bagian dari masalah tersebut secara terpisah atau satu-persatu.

Dalam hal ini, strategi analisis masalah akan sangat berguna jika masalah tersebut tidak terstruktur. Misalnya, untuk mengatasi masalah mengenai “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota”. Mengatasinya akan lebih mudah jika dipisahkan bagian-bagian sub-masalahnya.

Individu bisa memulainya dari memasang jalur sepeda di jalan yang ramai, kemudian dilanjutkan dengan mendidik pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan aman, memperbaiki lubang di jalan yang digunakan oleh pengendara sepeda, hingga melakukan revisi peraturan lalu lintas yang mengganggu bersepeda.

Setiap sub-masalah yang sudah dipisahkan terlebih dahulu akan jauh lebih mudah untuk diatasi dibandingkan dengan menghadapi masalahnya sekaligus. Solusi dari setiap sub-masalah akan memberikan solusi secara keseluruhan, meskipun tentu saja tidak setara dengan solusi secara keseluruhan.

Working Backward (Bekerja Mundur)

Working backward merupakan strategi problem solving yang dimulai dari solusi ke masalah yang ingin dipecahkan pada awalnya. Adanya strategi ini akan sangat membantu jika masalahnya terstruktur dengan baik, tetapi juga memiliki elemen yang mengganggu atau menyesatkan saat dipecahkan dengan cara yang normal.

Misalnya, pada hari ke-100 suatu danau tertutup dengan bunga teratai. Jika ada pertanyaan : pada hari keberapa danau tersebut tertutup hanya setengah bagian dari danau? Untuk menyelesaikan masalah tersebut, individu harus bekerja mundur agar mendapatkan informasi tambahan, misalnya ukuran setiap bunga teratai yang ada di danau.

Pemikiran Analogis

Menurut Bassok (2003) pemikiran analogis adalah strategi problem solving yang menggunakan pengetahuan atau pengalaman dengan fitur atau struktur serupa untuk membantu problem solving terhadap masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, dalam “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota” dapat mengambil analogi mobil dengan sepeda dalam memikirkan solusinya, karena memperbaiki kondisi kedua transportasi tersebut memerlukan tindakan yang sama.

Selain itu, pemikiran analogis ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih sederhana dan lebih mendasar. Misalnya, seorang siswa kelas satu dapat menguraikan sebagian kata-kata tercetak yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi kata-kata yang sudah dipelajarinya.

Kasus lainnya adalah : jika anak belum dapat membaca kata-kata dilayar, misalnya dia dapat mencatat bahwa bagian dari kata ini terlihat mirip dengan kata-kata yang mungkin sudah dia ketahui, sehingga dari pengamatan tersebut anak mendapatkan petunjuk mengenai cara untuk membaca kata tersebut. Dalam proses ini, guru dapat membantu dengan menyarankan analogi yang masuk akal dan bermanfaat sebagai pertimbangan bagi siswa.

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Menurut Robertson (2005) terdapat tiga metode investigasi dalam problem solving (pemecahan masalah), yaitu :

  • Eksperimen “laboratorium” : adanya variabel yang dikontrol dan berada dibawah kendali peneliti, dan dalam metode ini masalah bersifat harus
  • Analisis protokol secara verbal : dalam metode ini, protokol dianalisis dengan cara berbicara secara lantang sambil memecahkan masalah dan juga akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
  • Model kecerdasan buatan  : metode pemecahan masalah yang dimasukkan ke dalam komputer. Dalam metode ini, terdapat program yang diuji untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan aspek pemikiran manusia.

Hambatan Dalam Problem Solving

German dan Barret (2005) menjelaskan bahwa dalam problem solving terdapat dua hambatan umum, yaitu :

Ketetapan Fungsional

Ketetapan fungsional terkadang juga disebut sebagai rangkaian respons, yaitu kecenderungan seseorang untuk membingkai atau memikirkan setiap masalah dalam satu rangkaian dengan cara yang sama seperti masalah sebelumnya, bahkan ketika masalah selanjutnya tidaklah sesuai dengan masalah yang sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang siswa yang mengerjakan t he nine-dot matrix hanya menganggap matriks tersebut sebagai titik penghubung, tetap tidak memperluas garis diluar titik matriks. Seringnya, individu maupun para siswa mencoba satu demi satu solusi, tetapi solusi tersebut dibatasi oleh respons yang ditetapkan untuk ditidak memperluas garis apapun diluar matriks.

Representasi Masalah

Beranjak dari ketetapan fungsional atau biasa disebut dengan rangkaian respons adalah kendala dalam melakukan representasi masalah (cara seseorang memahami dan mengatur informasi yang diberikan dalam suatu masalah). Jika informasi disalahpahami atau digunakan secara tidak tepat, maka kesalahan untuk melakukan problem solving mungkin terjadi.

Misalnya, t he nine-dot matrix yang ditafsirkan sebagai instruksi untuk menggambar empat garis sebagai arti “menggambar empat garis seluruhnya di dalam matriks”, ini berarti masalah tersebut tidak dapat diselesaikan.

Pada contoh lainnya, yaitu contoh bunga teratai yang memenuhi danau. Jumlah bunga teratai di danau berlipat ganda setiap harinya. Setiap teratai mencakup tepat satu kaki persegi. Jika dibutuhkan 100 hari bagi bunga teratai untuk menutupi danau, maka pada hari keberapa bunga teratai menutupi setengah danau?

Jika menurut kamu ukuran bunga teratai mempengaruhi dalam solusi untuk masalah ini, maka kamu belum menggambarkan masalah dengan benar. Informasi mengenai bunga teratai tidaklah relevan dengan solusinya dan hanya berfungsi untuk mengalihkan perhatian dari informasi yang benar-benar penting, yaitu fakta bahwa bunga teratai melipatgandakan cakupannya setiap hari.

Untuk itu, jawaban yang benar adalah : kebetulan danau tersebut setengah tertutup dalam hari ke-99. Bisakah kamu menjelaskan alasannya mengapa?

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Cara Meningkatkan Skill Problem Solving

Dalam meningkatkan kemampuan problem solving , terdapat dua kategori : kategori umum dan juga kategori khusus.

Pada kategori umum, Evans (1992) menjabarkan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan problem solving individu, yaitu :

  • Individu disarankan menjadi lebih peka untuk mengenali atau menemukan masalah yang ada.
  • Individu mampu mendefinisikan masalah dengan tepat.
  • Individu mampu untuk menggunakan informasi yang terkait dengan masalah.
  • Individu dapat mengenali maupun mempertanyakan asumsi mengenai masalah dengan tujuan memahami masalah dengan tepat, baik secara implisit atau eksplisit.
  • Individu dapat mempertimbangkan adanya alternatif problem solving untuk mendapatkan solusi yang terbaik dari masalah tersebut dengan melakukan perbandingan solusi.
  • Individu dapat menekankan pentingnya implementasi dalam upaya problem solving untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil untuk problem solving sudah efektif serta efisien.

Pada kategori khusus, tokoh Eggen dan Kauchak (1997) menjelaskan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuan problem solving , yaitu :

  • Melakukan interaksi sosial lebih banyak, misalnya melakukan diskusi untuk membahas berbagai masalah – dimana diskusi ini dilakukan diantara siswa.
  • Menyampaikan masalah dengan cara yang bermakna dengan tujuan untuk menemukan cara problem solving yang lebih tepat.
  • Adanya kesempatan bagi siswa untuk menemukan masalah, dengan cara memahami kondisi lingkungan sekitar, sehingga dapat mengetahui penyebab munculnya masalah.
  • Memberikan bantuan untuk siswa yang belum mahir dalam melakukan problem solving , seperti memberikan petunjuk atau contoh bagi siswa tersebut.
  • Mengajarkan strategi   seperti : identifikasi, representasi, strategi, implementasi stragi, dan evaluasi.

Baca juga: Mengenal Pemberdayaan Masyarakat

Pemahaman Akhir

Problem solving adalah kemampuan untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Proses problem solving melibatkan empat langkah utama, yaitu menemukan dan membingkai masalah, mengembangkan teknik pemecahan masalah, evaluasi solusi, dan memikirkan serta mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu.

Ada lima faktor yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam problem solving, yaitu kemampuan mengingat masalah, kemampuan memaknai masalah, kemampuan memahami informasi relevan, kemampuan recall memori jangka panjang, dan kemampuan metakognitif.

Terdapat beberapa strategi problem solving yang efektif, seperti analisis masalah, working backward (bekerja mundur), dan pemikiran analogis. Selain itu, ada tiga metode investigasi dalam problem solving, yaitu eksperimen “laboratorium,” analisis protokol secara verbal, dan model kecerdasan buatan.

Hambatan dalam problem solving mencakup ketetapan fungsional dan representasi masalah, yang dapat menghalangi individu dalam menemukan solusi yang efektif.

Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, individu perlu peka terhadap masalah, mampu mendefinisikan masalah dengan tepat, menggunakan informasi terkait, mempertanyakan asumsi, dan mempertimbangkan alternatif solusi. Interaksi sosial, penyampaian masalah yang bermakna, kesempatan untuk menemukan masalah, bantuan bagi siswa yang belum mahir, dan pengajaran strategi problem solving juga dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka.

Dengan menguasai kemampuan problem solving, individu dapat menghadapi masalah dengan lebih percaya diri dan menemukan solusi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Akhirnya, kita sampai juga diakhir artikel. Dari sekian banyak pembahasan diatas, kira-kira readers paling sering menggunakan teknik problem solving yang mana? Kemudian, menurut readers faktor mana yang paling mempengaruhi kemampuan problem solving seseorang? Dan apakah readers paling tidak melakukan satu cara untuk mengembangkan kemampuan problem solving pada masa pandemi ini?

Bassok, J. (2003). Analogical transfer in problem solving. In Davidson, J. & Sternberg, R. (Eds.). The psychology of problem solving. New York: Cambridge University Press.

Eggen, P & Kauchak, D. 1997. Educational Psychology. Windows on Classroom. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Evans, R, J. 1992. Creativity in MS/OR: Improving Problem Solving Through Creative Thinking. Interfaces, 22 (2), 87-91.

German, T. & Barrett, H. (2005). Functional fixedness in a technologically sparse culture. Psychological Science, 16 (1), 1–5.

Jonassen, D. H., & Serrano, J. H. (2002). Case-Based Reasoning and Instructional Design: Using Stories to Support Problem Solving. ETR&D Journal, 50(2), 65-77.

Marzano, R.J., et all. (1988). Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction . Viginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Ormrod, J.E. 2003. Educational Psychology. Developing Learners. 4ed Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Robertson, S. I. (2005). Problem solving. UK : Psychology Press.

Santrock, J. W. (2018). Educational psychology: theory and application to fitness and performance, 6th ed. New York : McGraw-Hill Education.

Thagard, R. (2005). Mind: Introduction to Cognitive Science, 2nd edition. Cambridge, MA : MIT Press.

Artikel Terbaru

Teknik Kuncian: Mengungkap Rahasia Dibalik Keamanan yang Santai dan Efektif

Teknik Kuncian: Mengungkap Rahasia Dibalik Keamanan yang Santai dan Efektif

Struktur Kontrol yang Mengeksekusi Langkah Demi Langkah Secara Berurutan Disebut Apa?

Struktur Kontrol yang Mengeksekusi Langkah Demi Langkah Secara Berurutan Disebut Apa?

Contoh Instrumen Penelitian Kuantitatif Angket: Temukan Rahasianya!

Contoh Instrumen Penelitian Kuantitatif Angket: Temukan Rahasianya!

Avatar photo

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini. View all posts by Priskila

Tulis Komentar Anda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Apa yang dimaksud dengan Problem Solving?

jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

sumber: Oops

Latar Belakang

Problem Solving atau dalam bahasa Indonesia adalah pemecahan masalah terdiri atas berbagai metode yang dikerjakan secara berurutan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan. Problem Solving diperlukan di berbagai aspek kehidupan karena masalah adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihilangkan secara permanen. Berbagai teknik problem solving telah dikembangkan di berbagai bidang keilmuan, seperti kecerdasan buatan, ilmu komputer, teknik, matematika, dan kedokteran.

Problem Solving adalah sebuah tindakan untuk mendefinisikan suatu masalah, menentukan penyebab masalah, mengidentifikasikan dan memilih berbagai alternatif untuk solusi, serta mengimplementasikan solusi tersebut[1].

Problem Solving digunakan di berbagai disiplin ilmu, yang tentu saja akan memiliki perspektif dan terminologi yang berbeda. Untuk bisa menemukan solusi dari sebuah masalah diperlukan logika dan kemampuan untuk menafsirkan masalah. Terkadang untuk menyelesaikan sebuah masalah juga diperlukan pemikiran abstrak yang dapat melahirkan solusi-solusi kreatif.

Problem Solving dalam Ilmu Komputer

Ilmu Komputer sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari masalah, pemecahan masalah dan solusi yang didapat dari pemecahan masalah tersebut [2]. Maka dari itu, problem solving adalah akar dari ilmu komputer sendiri. Di dalam ilmu komputer, problem solving hadir dalam bentuk algoritma. Algoritma sendiri adalah rangkaian langkah-langkah yang dikerjakan secara berurutan untuk menyelesaikan suatu masalah. Algoritma adalah solusi yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Meskipun Ilmu komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang algoritma, tetapi dalam ilmu komputer ada masalah yang memang tidak dapat ditemukan solusinya.Masalah tersebut disebut dengan non-computable problems. Non-computable problems adalah masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan algoritma apapun [3]

Strategi Problem Solving

Strategi problem solving adalah strategi yang digunakan untuk menemukan masalah yang menghalangi sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa ahli sering menyebutnya sebagai ‘problem solving cycle’ atau dalam bahasa Indonesianya adalah daur penyelesaian masalah. [4]

Pada problem solving cycle seseorang akan menemukan suatu masalah, mendefinisikan suatu masalah, mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah, mengumpulkan dan mengorganisaskan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah, membuat alternatif solusi, dan memilih serta mengevaluasi solusi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Disebut ‘cycle’ karena kerap kali ketika suatu masalah sudah selesai maka akan muncul masalah lain.

Berikut adalah teknik yang digunakan untuk strategi problem solving [5]

Abstraction : menyelesaikan masalah pada model sistem terlebih dahulu sebelum akhirnya pada sistem yang sebenarnya

Analogy : Menggunakan solusi yang dapat memecahkan masalah yng menggunakan analogi

Brainstorming : (sering kali digunakan oleh sekelompok orang) menyediakan, mengkombinasi, dan mengembangkan banyak solusi dan ide sampai solusi yang optimal ditemukan

Divide and conquer : Memecah masalah yang besar dan rumit menjadi sekumpulan masalah yang kecil sehingga lebih mudah diselesaikan

Hypothesis testing : mengasumsikan kemungkinan penyelesaian sebuah masalah dan kemudian mencoba membuktikan kevalidan asumsi tersebut

Lateral thinking : Melakukan pendekatan terhadap solusi secara kreatif.

Means-ends analysis : Memilih tindakan yang tepat pada setiap tahapan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Method of focal objects : Membuat sesuatu yang baru dari objek-objek berbeda yang memiliki karakteristik yang kelihatannya tidak cocok.

Morphological analysis : Menghubungkan output dengan interaksi yang berada di sistem

Proof : Mencoba membuktikan kalau sebuah masalah tidak bisa diselesaikan. Titik dimana pembuktian itu gagal adalah titik awal untuk memulai menyelesaikannya.

Reduction : Mentransformasikan suatu masalah menjadi masalah lain yang sudah ada solusinya.

Research : Menggunakan ide yang sudah ada atau mengadaptasi solusi yang sudah ada untuk masalah yang serupa.

Root cause analysis : Mengidentifikasikan akar dari sebuah permasalahan

Trial-and-error : Mencoba berbagai kemungkinan sampai solusi yang paling tepat ditemukan.

What Is Problem Solving? . Mind Tools Editorial Team. Diakses pada 22 Desember 2016

[What Is Computer Science?] ( https://interactivepython.org/runestone/static/pythonds/Introduction/WhatIsComputerScience.html ). Brad Miller, David Ranum. Diakses pada 22 Desember 2016

What Is Computable? . Mike James. Diakses pada 22 Desember 2016

Bransford, J. D., & Stein, B. S (1993). The ideal problem solver: A guide for improving thinking, learning, and creativity (2nd ed.). New York: W.H. Freeman.

Wang, Y., & Chiew, V. (2010). On the cognitive process of human problem solving. Cognitive Systems Research, 11(1), 81-92.

Problem Solving (Pemecahan Masalah)

Masalah selalu menjadi pusat perhatian tiap orang yang melakukan suatu pekerjaan. Apakah anda memecahkan masalah untuk klien anda (internal ataupun external) , membantu pihak yang memecahkan masalah ataupun menemukan masalah baru yang harus dipecahkan. Permasalahan yang dihadapi bisa berskala besar atau kecil, simpel atau kompleks, mudah atau sulit. Menggunakan alat dan teknik akan membantu Anda meningkatkan pendekatan Anda untuk memecahkan masalah yang tim Anda dan wajah organisasi Anda. Anda akan lebih sukses di memecahkan masalah dan, karena ini, lebih sukses pada apa yang Anda lakukan. Terlebih lagi, Anda akan mulai membangun reputasi sebagai seseorang yang dapat menangani situasi sulit, dengan cara yang bijaksana dan positif.

Memiliki kemampuan problem-solving (pemecahan masalah) yang baik serta kuat dapat membuat perbedaan yang signifikan pada karir anda.

Sebuah bagian fundamental dari peran setiap manajer adalah menemukan cara untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Jadi, menjadi pemecah masalah (problem-solver) untuk memiliki sifat percaya diri sangatlah penting untuk kesuksesan Anda. Banyak kepercayaan yang datang dari memiliki proses yang baik untuk digunakan saat mendekati masalah. Dengan itu, Anda dapat memecahkan masalah dengan cepat dan efektif. Tanpa hal tersebut, solusi yang Anda miliki mungkin tidak efektif, atau Anda akan terjebak dan tidak melakukan apa-apa, dengan konsekuensi yang bermasalah.

Ada empat langkah dasar dalam memecahkan suatu masalah:

  • Mendefinisikan masalah.
  • Menghasilkan alternatif.
  • Mengevaluasi dan memilih alternatif.
  • Menerapkan solusi.

Mendefinisikan Masalah

Kunci untuk definisi masalah yang baik adalah memastikan bahwa Anda berurusan dengan masalah yang sebenarnya - bukan gejalanya. Misalnya, jika kinerja di departemen Anda tidak lancar, Anda mungkin berpikir masalahnya adalah dengan individu melakukan pekerjaan. Namun, jika Anda melihat sedikit lebih dalam, masalah sebenarnya mungkin kurangnya pelatihan, atau beban kerja yang tidak masuk akal.

Pada tahap ini, itu juga penting untuk memastikan bahwa Anda melihat masalah ini dari berbagai perspektif. Jika Anda berkomitmen diri terlalu dini, Anda dapat berakhir dengan pernyataan masalah yang benar-benar solusi sebagai gantinya. Sebagai contoh, perhatikan pernyataan masalah ini: “Kita harus menemukan cara untuk mendisiplinkan orang yang melakukan pekerjaan di bawah standar.” Ini tidak memungkinkan Anda kesempatan menemukan alasan yang nyata untuk di bawah performa.

Kompleksitas pemahaman

Ketika masalah Anda bersifat sederhana, solusinya sudah jelas, dan Anda tidak perlu mengikuti empat langkah kita diuraikan sebelumnya. Jadi ketika Anda mengambil pendekatan yang lebih formal, masalah Anda mungkin akan rumit dan sulit dimengerti, karena ada jaringan isu yang saling terkait.

Kabar baiknya adalah bahwa ada banyak alat yang dapat digunakan untuk membuat rasa berantakan kusut ini! Banyak dari ini membantu Anda membuat representasi visual yang jelas dari situasi, sehingga Anda dapat lebih memahami apa yang terjadi.

Affinity Diagram yang besar untuk mengatur banyak potongan informasi yang berbeda dalam tema umum, dan untuk menemukan hubungan antara ini.

Alat lain yang populer adalah Cause-and-Effect Diagram . Untuk menghasilkan solusi yang layak, Anda harus memiliki pemahaman yang kuat tentang apa yang menyebabkan masalah. Menggunakan contoh kita kerja di bawah standar, diagram Cause-and-Effect akan menyoroti bahwa kurangnya pelatihan dapat berkontribusi untuk masalah ini, dan mereka juga bisa menyoroti kemungkinan penyebab seperti kelebihan beban kerja dan masalah dengan teknologi.

Ketika masalah Anda terjadi dalam proses bisnis, menciptakan Flow Chart , Swim-Lane Diagram atau System Diagram akan membantu Anda melihat bagaimana berbagai kegiatan dan masukan cocok bersama-sama. Hal ini sering akan membantu Anda mengidentifikasi elemen yang hilang atau hambatan yang menyebabkan masalah Anda.

Cukup sering, apa yang tampaknya menjadi satu masalah ternyata menjadi seluruh rangkaian masalah. Kembali ke contoh kita, kerja di bawah standar dapat disebabkan oleh keterampilan memadai, tetapi beban kerja yang berlebihan juga bisa memberikan kontribusi, seperti bisa berlebihan pendek lead time dan motivasi miskin. The Drill Down Technique akan membantu Anda memisahkan masalah Anda menjadi bagian-bagian kecil, masing-masing yang kemudian dapat diselesaikan dengan tepat.

Proses Pemecahan Masalah

Empat langkah pendekatan untuk memecahkan masalah yang kami sebutkan di awal artikel ini akan melayani Anda dengan baik dalam banyak situasi. Namun, untuk proses lebih komprehensif, Anda dapat menggunakan Simplex , Appreciative Inquiry atau Soft System Methodology (SSM) . Ini memberikan langkah-langkah rinci yang dapat Anda gunakan untuk memecahkan masalah secara efektif.

Simplex melibatkan proses delapan tahap: masalah menemukan, pencarian fakta, mendefinisikan masalah, ide temuan, memilih dan mengevaluasi, perencanaan, menjual ide, dan bertindak. Langkah-langkah ini membangun proses dasar yang dijelaskan sebelumnya, dan mereka membuat siklus masalah temuan dan pemecahan yang akan terus meningkatkan organisasi Anda.

Appreciative Inquiry mengambil pendekatan unik positif dengan membantu Anda memecahkan masalah dengan memeriksa apa yang bekerja dengan baik di daerah sekitar mereka.

Soft System Methodology dirancang untuk membantu Anda memahami masalah yang kompleks sehingga Anda dapat memulai proses pemecahan mereka. Menggunakan empat tahap untuk membantu Anda menemukan rincian lebih lanjut tentang apa yang membuat masalah, dan kemudian menentukan tindakan yang akan memperbaiki situasi.

  • http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ834201.pdf
  • MindTools | Home

Kehidupan setiap individu manusia tidak terlepas dari adanya suatu masalah. Masalah dapat timbul dalam berbagai macam situasi. Siagian dalam Mahira (2012) berpendapat bahwa masalah adalah suatu stimulus yang menuntut suatu respon tertentu, masalah dapat timbul setiap kali terjadi perubahan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan. Dengan adanya berbagai macam masalah, setiap manusia diharuskan untuk menghadapi masalah tersebut guna memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Menurut Hamalik dalam Rahayu (2008) menjelaskan bahwa pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir sebagai upaya dalam menemukan suatu masalah dan memecahkan berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang tepat. Sedangkan menurut pendapat Polya dalam Warli (2006) mengemukakan bahwa pemecahan suatu masalah adalah menemukan makna yang dicari sampai akhirnya dapat dipahami dengan jelas.

Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Memecahkan suatu masalah matematika itu bisa merupakan kegiatan menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak rutin, mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan lain. Dalam dunia pendidikan khususnya siswa, mereka akan menghadapi masalah jika materi pembelajaran dengan soal atau pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan soal cerita yang berkaitan denga kehidupan sehari-hari. Pertanyaan tersebut menjadi masalah bagi siswa apabila pertanyaan itu harus dipahami dan merupakan tantangan yang harus dipecahkan namun mereka sulit untuk memecahkannya.

Menurut Polya (Hudojo, 1988), pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai tujuan yang tidak dengan mudah dapat dicapai.

Polya mengelompokkan masalah dalam matematika menjadi dua kelompok yaitu :

Masalah untuk menemukan , dapat teoritis atau praktis, abstrak atau konkret, termasuk teka-teki. Bagian utama dari suatu masalah adalah apa yang dicari, bagaimana data yang diketahui, dan bagaimana syaratnya. Ketiga bagian utama tersebut merupakan landasan untuk dapat menyelesaikan masalah jenis ini.

Masalah untuk membuktikan adalah menunjukkan bahwa suatu pernyataan itu benar, salah, atau tidak kedua-duanya. Bagian utama dari masalah ini adalah hipotesis dan konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya. Kedua bagian utama tersebut sebagai landasan utama untuk dapat menyelesaikan masalah jenis ini.

Menurut Ruseffendi (Saputra, 2012) suatu persoalan itu merupakan masalah bagi seseorang jika:

  • persoalan itu tidak dikenalnya, maksudnya ialah siswa belum memiliki prosedur atau algoritma tertentu untuk menyelesaikannya,
  • seseorang harus mampu menyelesaikannya, baik kesiapan mentalnya maupun pengetahuannya, terlepas dari apakah ia sampai atau tidak pada jawabannya, dan
  • sesuatu merupakan permasalahan baginya, bila ia ada niat untuk menyelesaikannya.

Menurut Polya (Suherman, 2003) ada empat langkah yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yaitu:

  • memahami masalah,
  • merencanakan pemecahan masalah,
  • menyelesaikan masalah sesuai rencana yang telah direncanakan,
  • memeriksa kembali hasil yang diperoleh ( looking back ).

Di pihak lain Hudojo (1979) menyatakan bahwa pemecahan masalah mempunyai fungsi penting dalam kegiatan belajar mengajar matematika, sebab melalui pemecahan masalah siswa dapat melatih dan mengintegrasikan konsep-konsep, teorema-teorema dan keterampilan yang telah dipelajarinya sebelumnya untuk memecahkan masalah.

Dalam konteks pendidikan, diungkapkan Nasution dalam Faulina (2008) yang menjelaskan bahwa memecahkan masalah dapat dipandang sebagai proses dimana pelajar mengemukakan kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya lebih dahulu yang digunakan untuk memecahkan masalah yang baru. Tujuan adanya pemecahan masalah yang diberikan kepada siswa menurut Ruseffendi (1991) yaitu:

Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi, menumbuhkan sifat kreativitas.

Di samping memiliki pengetahuan dan keterampilan, disyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pernyataan dengan benar.

Dapat menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, beraneka ragam dan dapat menambah pengetahuan baru.

Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya.

Mengajak siswa untuk memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi terhadap hasil pemecahannya.

Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa yang melibatkan bukan saja satu bidang studi tetapi (bila diperlukan) banyak bidang studi, malahan dapat melibatkan pelajaran lain di luar pelajaran sekolah; merangsang siswa untuk menggunakan segala kemampuannya. Ini bagi siswa untuk menghadapi kehidupannya kini dan dikemudian hari.

Prosedur dalam pemecahan telah dijelaskan Rebori dalam Rahayu (2008) sebagai berikut:

Menemukan adanya masalah . Ketika seseorang mampu menggambarkan masalah, ia akan mengetahui situasi yang sebenarnya berdasarkan fakta yang ia temukan.

Mengidentifikasi dan menemukan penyebab utama dari suatu masalah . Untuk dapat memecahkan suatu masalah diperlukan kemampuan identifikasi dan kemampuan menganalisis penyebab dari permasalahan tersebut.

Menghasilkan beberapa alternatif solusi . Pada tahapan ini dihasilkan lebih dari satu solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Menentukan alternatif solusi . Setelah didapatkan beberapa solusi alternatif, kemudian dipilih solusi terbaik untuk memecahkan masalah.

Mengembangkan suatu rencana tindakan . Perencanaan tindakan dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari solusi yang dipilih.

Penerapan . Setelah membuat perencanaan tindakan, dilakukan penerapan solusi yang dipilih untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Problem solving merupakan suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya. Tujuan dari model pemecahan masalah yaitu, untuk menanamkan kepada siswa bagaimana cara berpikir sistematis dan logis dalam mengatasi suatu masalah-masalah yang dihadapi (Adrian: 2004).

Pengertian problem solving menurut Ismail (2008) merupakan suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan persoalan-persoalan tertentu. metode ini bukan hanya sekedar metode pembelajaran biasa tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Menurut Suharsono (1991) dalam Made Wena (2012), kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa depannya. Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan. Sehingga persoalan tentang bagaimana mengajarkan pemecahan masalah tidak akan pernah terselesaikan tanpa memperhatikan jenis masalah yang ingin dipecahkan, saran dan bentuk program yang disiapkan serta variable pembawaan siswa.

Problem solving biasanya didefinisikan sebagai memformulasikan jawaban baru, yang lebih dari sekedar penerapan sederhana dari aturan-aturan yang sudah dipelajari sebelumnya untuk mencapai suatu tujuan ( Anita, 2008).

Wangkat dan Oreovocz (1995) dalam Made Wena (2012) mengklasifikasikan lima tingkat taksonomi pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Rutin, tindakan rutin atau bersifat alogaritmik yang dilakukan tanpa membuat suatu keputusan. 2. Diagnostik, pemilihan suatu prosedur atau cara yang tepat secara rutin. 3. Strategi, pemilihan prosedur secara rutin untuk memecahkan suatu masalah. 4. Interpretasi, kegiatan pemecahan masalah yang sesungguhnya, karena melibatkan mereduksi masalah yang nyata, sehingga dapat dipecahkan. 5. Generalisasi, pengembangan prosedur yang bersifat rutin untuk memecahkan masalah-masalah baru.

Pikiran tentang sebuah strategi problem solving sebagai sebuah titik awal, sebuah garis-garis besar yang luas. John Brandsford dan Barry Stein (1993) dalam Anita Woolfolk (2008) menggunakan akronim IDEAL untuk mengidentifikasi kelima langkahnya:

1. Identifying potetian problem (Mengidentifikasi atau Menemukan Masalah) Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang sangat kritis. Mengidentifikasi bahwa ada masalah dan memperlakukan masalah itu sebagai peluang, memulai prosesnya. Dalam tahap ini guru membimbing siswa untuk memahami aspek-aspek permasalahan, seperti membantu untuk mengembangkan atau meng-analisis masalah, mengajukan pertanyaan, mengkaji hubungan antardata, memetakan masalah mengembangkan hipotesis-hipotesis.

2. Defining and representing the problem (Mendefinisikan Masalah)

Proses penyelesaian masalahnya mengikuti dua jalan yang sama sekali berbeda, tergantung representasi mana yang dipilih (Brandsford & Stein, 1993). Untuk merepresentasikan permasalahan dan menetapkan tujuan, kita harus memfokuskan perhatian pada informasi yang relevan, memahami kata-kata dalam pernyataan tentang permasalahan, dan mengaktifkan skema yang tepat untuk memahami seluruh masalahnya.

Dalam tahap ini kegiatan guru meliputi membantu dan membimbing siswa melihat hal atau data atau variable yang sudah diketahui dan hal yang belum diketahui. Mencari berbagai informasi, menyaring berbagai informasi yang ada dan akhirnya merumuskan permasalahan.

3. Exploring possible strategies (Mencari Solusi)

Kegiatan guru pada tahap ini adalah membantu dan membimbing siswa mencari berbagai alternatif pemecahan masalah dari berbagai sudut pandang dan akhirnya memilih satu alternatif pemecahan masalah yang paling tepat

4. Acting on those strategies (Melaksanakan Strategi)

Melakukan langkah-langkah pemecahan masalah sesuai dengan alternatife yang telah dipilih. Dalam tahap ini siswa dibimbing secara tahap demi tahap dalam melakukan pemecahan masalah.

5. Looking back and evaluating the effects of those activites (Mengkaji Kembali dan Mengevaluasi Pengaruh).

Guru membimbing anak didik melihat atau mengkoreksi kembali cara-cara pemecahan masalah yang telah dilakukan, apakah sudah benar, sudah sempurna atau sudah lengkap. Selain itu juga, anak didik dibimbing untuk melihat pengaruh strategi yang digunakan dalam pemecahan masalah.

Metode pemecahan masalah (problem solving) memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah (Djamarah dan Aswan Zain, 2006):

Metode ini dapat membantu membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.

Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara trampil, apabila menghadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.

Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.

PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING

  • by Bizplus.id
  • October 26, 2020 October 26, 2020

Masalah & resiko ( Problem Solving ), 2 kata yang sudah pasti dalam setiap hari kita selalu hadapi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Kita tidak mungkin akan bebas dari masalah & resiko, bahkan saat tidur pun kita tetap memiliki resiko. Resiko tidak akan bangun kembali alias dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah & resiko dibutuhkan skill yang baik. Skill tersebut adalah Problem Solving & Decision Making. Apakah itu? Problem solving adalah sebuah proses berpikir manusia dalam rangka menyelesaikan & menghadapi permasalahan. Sementara decision making adalah kemampuan manusia dalam membuat keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

PROBLEM SOLVING

Problem Solving

Masalah & resiko, 2 kata yang sudah pasti dalam setiap hari kita selalu hadapi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Kita tidak mungkin akan bebas dari masalah & resiko, bahkan saat tidur pun kita tetap memiliki resiko. Resiko tidak akan bangun kembali alias dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Dalam menyelesaikan masalah kita harus berpikir secara kritis. Berpikir kritis diperlukan agar kita dapat jawaban dari permasalahan secara jelas & output yang diinginkan dapat dihasilkan dengan kualitas yang baik. Adapun aspek aspek yang harus dipahami dalam berpikir kritis:

Kejelasan Masalah

Kejelasan terhadap suatu masalah sangat diperlukan jika kita hendak menyelesaikan suatu permasalahan. Ketidakjelasan permasalahan dapat mengakibatkan kita akan salah mengambil keputusan.

Keakuratan penyelesaian

Saat kita telah mendapatkan kejelasan permasalahan kita pun harus mendapatkan keakuratan informasi dari permasalahan tersebut. Informasi yang tidak akurat akan menyebabkan ketidakjelasan permasalahan.

Ketepatan informasi yang didapat sangat diperlukan agar kita mendapatkan kejelasan & keakuratan permasalahan yang dihadapi. Informasi yang tidak tepat arahnya akan menyebabkan penyelesaian akhir menjadi tidak akan tepat pada inti permasalahannya.

Relevansi (kesamaan) antara permasalahan dan jawaban (penyelesaian) ada. Penyelesaian bisa baik & bagus tapi tidak relevan (berkolerasi) dengan permasalahannya, sehingga permasalahan tidak selesai dengan tuntas.

Jawaban (penyelesaian) yang dirumuskan secara detail (mendalam) berdasarkan rujukan-rujukan yang jelas. Permasalahan bisa saja memiliki kejelasan, keakuratan, ketepatan & relevansi namun karena jawaban yang dihasilkan dangkal (kontradiksi dari kedalaman) maka permasalahan pun tidak tuntas selesai.

Keleluasaan

Keleluasaan dari sebuah penyelesaian didasari dari berbagai aspek & sudut pandang. Sebuah penyelesaian masalah yang baik memiliki sudut pandang yang mencerminkan keluasan wawasan kita.

Ketika kita berpikir dengan berbagai kombinasi, satu sama lain saling menunjang dan mendukung perumusan pernyataan dengan benar, maka kita berpikir logis. Ketika berpikir dengan berbagai kombinasi dan satu sama lain tidak saling mendukung atau bertolak belakang, maka hal tersebut tidak logis. Dengan kata lain, kita harus THINK OUTSIDE THE BOX (berpikir diluar pakem). Terkadang saat kita mendapatkan jawaban permasalahan yang diluar kebiasaan memiliki penyelesaian yang baik. Namun jangan disalahartikan, berpikir diluar pakem bukanlah berarti kita tidak mengikuti aturan, namun berpikir yang sedikit berbeda dengan orang kebanyakan.

Problem Solving

LANGKAH-LANGKAH PROBLEM SOLVING

  • Identifikasi Masalah

Langkah pertama dari problem solving adalah identifikasi masalah. Tujuannya adalah supaya masalah tersebut tidak terulang kembali (corrective action).

     2. Analisa

Langkah kedua adalah menganalisa masalah. Temukan root cause (akar permasalahan) dari permasalahan tersebut.

  • Mengambil Keputusan

Setelah identifikasi & analisa masalah, maka saatnya kita harus mengambil keputusan. Kita sudah harus mengkalkulasi segala kemungkinannya.

  • Eksekusi keputusan

Setelah keputusan diambil, jalankan keputusan itu (execute).

  • Evaluasi Hasil Akhir

Setelah keputusan dijalankan, maka kita pun harus mengevaluasi hasil akhirnya. Evaluasi sangat penting karena kita dapat mengukur sejauh mana keberhasilan dari rencana, analisa & keputusan dijalankan.

DECISION MAKING

Saat menghadapi permasalahan kita selalu dihadapkan pada sebuah situasi sulit dimana kita harus menentukan sebuah keputusan. Keputusan pun tidak akan dapat memuaskan semua pihak, akan selalu ada resiko, pro & kontra pada setiap keputusan.

Dalam setiap akan mengambil sebuah keputusan, kita harus mempertimbangkan beberapa hal. Keputusan yang baik adalah keputusan yang sudah dipertimbangkan dengan matang dari segala aspek. Adapun beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan adalah:

  • Analisa situasi

Analisa terhadap situasi harus dilakukan secara mendalam. Merujuk pada problem solving diatas, sebelum mengambil keputusan, pikirkan beberapa hal seperti kenapa keputusan itu harus diambil dan apa yang akan terjadi jika tidak segera mengambil keputusan.

  • Saran dari Orang Lain

Sebelum mengambil keputusan, pikirkan beberapa hal seperti kenapa keputusan itu harus diambil dan apa yang akan terjadi jika tidak segera mengambil keputusan. Namun harus diingat bahwa saran dari orang lain belum baik untuk kita ambil.

  • Pertimbangan Pribadi

Pertimbangan & penilaian pribadi juga sangat diperlukan sebelum mengambil keputusan. Pertimbangan pribadi dapat diambil dari penilaian atau pertimbangan diri sendiri.

Pengalaman adalah “guru” yang terbaik. Pengalaman dari kejadian terdahulu diperlukan dalam pengambilan keputusan agar kejadian yang dulu tidak terulang lagi serta keputusan yang salah tidak diambil lagi.

  • Untung & Rugi

Setiap keputusan selalu ada untung & ruginya (resikonya). Tidak ada keputusan yang akan sempurna & mengakomodir semua pihak. Namun apapun resikonya sudah harus kita perhitungkan.

  • Back Up Plan

Selalu sediakan rencana lain, jangan hanya membuat 1 rencana. Segala keputusan itu pasti akan ada kekurangannya walaupun sudah dengan seksama & baik direncanakan. Untuk mengantisipasi masalah yang mendadak, siapkan rencana & penyelesaian cadangan.

  • Efek Pada Orang Lain

Apapun keputusan anda, baik itu keputusan yang sifatnya pribadi, akan membawa dampak pada orang lain. Perhatikan juga apakah efek tersebut positif, negatif atau tidak ada efeknya sama sekali.

Kemampuan kita dalam problem solving (menyelesaikan masalah) & decision making (pengambilan keputusan) akan sangat menentukan kualitas kita dalam menghadapi segala permasalahan. Kita memiliki kebebasan untuk memilih keputusan yang terbaik yang harus diambil. Jangan terlalu takut akan terjebak dalam sebuah situasi yang tidak menyenangkan, akan selalu ada jalan dan pilihan yang bisa kita ambil. Hindari keragu-raguan dalam pengambilan keputusan.

IMAGES

  1. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

  2. Problem Solving Apa itu Masalah Mengapa masalah perlu

    jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

  3. Pendidikan Berbasis Masalah: Membangun Keterampilan Problem Solving

    jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

  4. Materi Problem Solving

    jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

  5. Apa Yang Dimaksud Problem Solving

    jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

  6. 15 Kegiatan Pembelajaran Problem Solving yang Menyenangkan

    jelaskan apa yang dimaksud dengan problem solving

VIDEO

  1. Problem Solving Decision Making

  2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan laut?

  3. Orang yang sulit menemukan problem solving biasanya tidak memiliki figur ayah

  4. VIDEO PROBLEM (problem : PBL)

  5. Panduan Cara Bertanya Problem Solving

  6. STUDY SKILL : PROBLEM SOLVING

COMMENTS

  1. Apa itu Problem Solving? Manfaat dan Penerapannya

    Manfaat Problem Solving. Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau: 1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah. Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi ...

  2. Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

    Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya. Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam ...

  3. Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

    Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut. Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

  4. Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips ...

    Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi satu-satunya orang yang membuat keputusan. Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill: analisis. diskusi. kerja sama. penentuan prioritas. Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue.

  5. Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan

    Arti, Metode dan Cara Meningkatkan. Dalam dunia kerja, problem solving adalah salah satu kemampuan yang dibutuhkan dan tak jarang jadi pertimbangan apakah seorang kandidat diterima di perusahaan tersebut atau tidak, mengingat di dunia profesional tak jarang dihadapkan dengan masalah. 1. Brainstorming. 2.

  6. Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya

    Langkah-langkah kemampuan problem solving. Disadur dari buku Kurikulum dan Pembelajaran (2013) oleh Oemar Hamalik, ada tujuh langkah kemampuan problem solving secara umum, yaitu: Menghadapi masalah, artinya individu menyadari ada suatu masalah yang dihadapi. Merumuskan masalah, menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik atau rinci.

  7. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Dalam proses problem solving, ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:. 1. Linear Thinking. Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking.Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan "mengapa" agar bisa menemukan akar permasalahan.

  8. Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    11 Metode Problem Solving untuk Menyelesaikan Masalah Sebetulnya ada beragam metode problem solving yang bisa kamu gunakan. Ada 11 metode problem solving yang paling efektif, yaitu: 1. Ajukan pertanyaan terlebih dahulu Ini merupakan tahap pra-pemecahan masalah. Jadi, sebelum mencari solusi, kamu bisa bertanya pada diri sendiri untuk mencari berbagai skenario dalam pencarian keputusan.

  9. Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips ...

    Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving. Kemampuan problem solving sebetulnya akan meningkat dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman menghadapi masalah. Berikut ini ada beberapa tips meningkatkan kemampuan problem solving yang dirangkum dari buku Berdamai dengan Quarter Life Crisis yang disusun Jewellius Kistom M dan situs hayz.net ...

  10. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Mempunyai skill problem solving sangat penting, terutama jika kamu ingin menjadi seorang technopreneur.Hal ini karena seorang technopreneur setiap harinya akan menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keputusan dengan cepat dan tepat.. Namun, bukan hanya seorang technopreneur saja yang harus memiliki skill problem solving, melainkan setiap orang pun harus memilikinya.

  11. Mengenal Apa itu Problem Solving, Manfaat dan Contohnya

    4. Peningkatan Keterampilan Komunikasi. Proses problem solving sering melibatkan berdiskusi dan kolaborasi dengan orang lain, yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi. Ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. 5. Kepercayaan Diri. Menyelesaikan masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

  12. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) dan Langkah-langkah

    Problem solving adalah kemampuan dalam pemecahan masalah yang diantaranya adalah usaha menemukan urutan yang benar dari alternatif jawaban, sehingga menggerakan kita agar lebih dekat dengan tujuan kita juga proses yang dapat membantu seseorang untuk menemukan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mencapainya dengan cara yang paling efektif dengan cara merumuskan masalah, menyusun rencana ...

  13. Problem Solving: Pengertian, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

    Problem solving merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki para karyawan di suatu perusahaan.Dengan skill ini, karyawan akan lebih mudah untuk memecahkan masalah-masalah terkait pekerjaan. Pada artikel kali ini, Gajihub akan mengupas tuntas apa yang dimaksud dengan problem solving, pentingnya skill tersebut dalam dunia kerja, hingga bagaimana cara meningkatkannya.

  14. Apa Itu Problem Solving? Ikuti 4 Prosesnya

    Proses Problem Solving. Kemampuan problem solving berkaitan dengan berbagai skills mulai dari mendengar, menganalisa, meneliti, komunikasi, kreativitas, kerja tim dan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan masalah, namun secara umum terdapat empat tahapan dasar problem solving.

  15. Problem Solving (Pemecahan Masalah)

    Pengertian Problem Solving. Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses ...

  16. 7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk

    Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain: 1. Identifikasi dan Definisikan Masalah yang Sedang Dihadapi. Langkah pertama dari problem solving tentunya adalah dengan mengetahui secara pasti sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi.

  17. Dimensi Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi . KOMPAS.com - Social problem solving adalah proses berpikir individu dalam mengidentifikasi atau menemukan solusi efektif atas masalah yang sedang dihadapinya.. Pemecahan masalah membutuhkan kemampuan pendefinisian, perumusan, dan pemahaman karakteristik masalah serta hubungan sebab akibat.

  18. Skill Problem Solving: Bagaimana Menjadi Problem Solver yang Bisa

    1. Pertahankan sikap positif. Seorang problem solver yang bisa diandalkan artinya seseorang perlu mempertahankan sikap positif selama mengatasi masalah. Sikap positif akan membantu menjaga semangat dan fokus pada solusi, bukan pada masalah itu sendiri. 2.

  19. Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (2018), diketahui kalau teka-teki silang bisa meningkatkan aktivitas pembelajaran sebesar 82,3%. Penelitian ini juga menemukan kalau hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan model pemecahan masalah yang nggak ...

  20. Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

    Sumber : Gerd Altmann dari Pixabay. Menurut Robertson (2005) terdapat tiga metode investigasi dalam problem solving (pemecahan masalah), yaitu :. Eksperimen "laboratorium": adanya variabel yang dikontrol dan berada dibawah kendali peneliti, dan dalam metode ini masalah bersifat harus Analisis protokol secara verbal: dalam metode ini, protokol dianalisis dengan cara berbicara secara lantang ...

  21. Apa yang dimaksud dengan Problem Solving?

    Definisi. Problem Solving adalah sebuah tindakan untuk mendefinisikan suatu masalah, menentukan penyebab masalah, mengidentifikasikan dan memilih berbagai alternatif untuk solusi, serta mengimplementasikan solusi tersebut [1]. Problem Solving digunakan di berbagai disiplin ilmu, yang tentu saja akan memiliki perspektif dan terminologi yang berbeda.

  22. Apa Itu Problem Solving & Decision making?

    Identifikasi Masalah. Langkah pertama dari problem solving adalah identifikasi masalah. Tujuannya adalah supaya masalah tersebut tidak terulang kembali (corrective action). 2. Analisa. Langkah kedua adalah menganalisa masalah. Temukan root cause (akar permasalahan) dari permasalahan tersebut. Mengambil Keputusan.

  23. Kupas Tuntas Problem Statement: Cara Menyusun dan Contohnya

    Umumnya, sebuah problem statement dibuat saat perusahaan atau organisasi mengalami tantangan atau masalah. Masalah dalam perusahaan bisa sangat beragam, mulai dari pengeluaran yang berlebihan, kinerja karyawan yang buruk, hadirnya kompetitor bisnis baru, dan lainnya. Setelah problem statement dibuat, diharapkan akar dan penyebab-penyebab ...